Amerika Serikat dan Inggris Bombardir Milisi Huthi di Yaman
![Amerika Serikat dan Inggris Bombardir Milisi Huthi di Yaman](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/12f96d11de7955fc927fece443cb702b.jpg)
Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap milisi Huthi di Yaman pada Jumat (12/1). Serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Huthi terhadap kapal-kapal dagang di Laut Merah.
Saksi mata melaporkan bahwa serangan udara menghantam sejumlah kota di Yaman, termasuk ibu kota Sanaa dan kota pelabuhan Hodeidah. Serangan itu melibatkan jet tempur dan rudal Tomahawk.
Serangan Barat terhadap milisi Huthi berisiko meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Iran, yang mendukung milisi Huthi, telah memperingatkan bahwa serangan itu dapat memicu konflik yang lebih luas.
Baca juga: PBB Adopsi Resolusi Kecaman Houthi di Laut Merah
Iran sebelumnya mengirimkan surat peringatan khusus ke PBB, menyebut campur tangan AS membuat Timur Tengah makin tak stabil. Dalam suratnya, Teheran menyebut tindakan AS dapat membahayakan perdamaian regional dan merupakan upaya mengalihkan perhatian dari akar penyebab situasi Laut Merah saat ini, yakni serangan Israel ke Gaza.
"Tujuan AS dan Israel dalam menuding Iran di kasus ketegangan Laut Merah memiliki tujuan yang jelas: untuk mengalihkan perhatian dunia dari serangan barbar yang dilakukan Israel yang disokong AS terhadap warga sipil di Jalur Gaza dan Tepi Barat," tulis surat itu dikutip dari laman resmi Perwakilan Iran di PBB.
Baca juga: PBB Prihatin Akan Serangan Terhadap Perdagangan Laut Merah
Kelompok Huthi telah melakukan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal dagang di Laut Merah sejak perang Gaza meletus pada Mei 2023. Serangan itu dilakukan sebagai protes atas serangan Israel ke Gaza.
Serangan Barat terhadap milisi Huthi diperkirakan akan memiliki dampak yang signifikan di Yaman. Serangan itu dapat melemahkan milisi dan mempersulit mereka untuk melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal dagang. Namun, serangan itu juga dapat meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan meningkatkan risiko konflik yang lebih luas. (AFP/Z-11)
Terkini Lainnya
Joe Biden Sebut Putusan Mahkamah Agung Terhadap Donald Trump sebagai “Preseden Berbahaya”
Mahkamah Agung Beri Imunitas Sebagian kepada Donald Trump dalam Kasus Pemalsuan Pemilu
IHSG Ditutup makin Menguat di Atas 7.000
Mendag Lepas Ekspor Kopi ke AS Senilai USD1,48 Juta
Joe Biden Dilengserkan Usianya
Panama vs Amerika Serikat: Thomas Christiansen Senang Timnya Kalahkan Tuan Rumah Copa America
Gareth Southgate Perbaiki Strategi Tendangan Penalti Inggris
Penonton Ricuh, Foo Fighters Hentikan Konser di Birmingham Inggris
Jamie Carragher tak Yakin Inggris Bisa Juara Euro 2024
Putri Anne Kehilangan Ingatan Akibat Cedera Kepala Usai Terjatuh dari Kuda
50 Rekomendasi Film Action yang Dibintangi Jason Statham
Harry Kane Balas Kritik Pedas Gary Lineker
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap