visitaaponce.com

Amerika Serikat dan Inggris Bombardir Milisi Huthi di Yaman

Amerika Serikat dan Inggris Bombardir Milisi Huthi di Yaman
Ilustrasi(AFP)

Amerika Serikat (AS) dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap milisi Huthi di Yaman pada Jumat (12/1). Serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Huthi terhadap kapal-kapal dagang di Laut Merah.

Saksi mata melaporkan bahwa serangan udara menghantam sejumlah kota di Yaman, termasuk ibu kota Sanaa dan kota pelabuhan Hodeidah. Serangan itu melibatkan jet tempur dan rudal Tomahawk.

Serangan Barat terhadap milisi Huthi berisiko meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Iran, yang mendukung milisi Huthi, telah memperingatkan bahwa serangan itu dapat memicu konflik yang lebih luas.

Baca juga: PBB Adopsi Resolusi Kecaman Houthi di Laut Merah

Iran sebelumnya mengirimkan surat peringatan khusus ke PBB, menyebut campur tangan AS membuat Timur Tengah makin tak stabil. Dalam suratnya, Teheran menyebut tindakan AS dapat membahayakan perdamaian regional dan merupakan upaya mengalihkan perhatian dari akar penyebab situasi Laut Merah saat ini, yakni serangan Israel ke Gaza.

"Tujuan AS dan Israel dalam menuding Iran di kasus ketegangan Laut Merah memiliki tujuan yang jelas: untuk mengalihkan perhatian dunia dari serangan barbar yang dilakukan Israel yang disokong AS terhadap warga sipil di Jalur Gaza dan Tepi Barat," tulis surat itu dikutip dari laman resmi Perwakilan Iran di PBB.

Baca juga: PBB Prihatin Akan Serangan Terhadap Perdagangan Laut Merah

Kelompok Huthi telah melakukan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal dagang di Laut Merah sejak perang Gaza meletus pada Mei 2023. Serangan itu dilakukan sebagai protes atas serangan Israel ke Gaza.

Serangan Barat terhadap milisi Huthi diperkirakan akan memiliki dampak yang signifikan di Yaman. Serangan itu dapat melemahkan milisi dan mempersulit mereka untuk melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal dagang. Namun, serangan itu juga dapat meningkatkan ketegangan di Timur Tengah dan meningkatkan risiko konflik yang lebih luas. (AFP/Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat