Inggris dan Australia Tandatangani Perjanjian Pertahanan Baru di Canberra
![Inggris dan Australia Tandatangani Perjanjian Pertahanan Baru di Canberra](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/6c1b93baac394dba4cb4cb9e39ffb9f7.jpg)
INGGRIS dan Australia menandatangani perjanjian pertahanan baru di Canberra, Kamis, membuka jalan bagi dua sekutu lama ini untuk menjadi tuan rumah bagi pasukan dan berbagi intelijen militer.
Perjanjian tersebut mencakup "perjanjian status pasukan", menurut menteri dari kedua negara, sehingga memudahkan bagi prajurit dari masing-masing negara untuk dikerahkan dan beroperasi di negara lain.
Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps menandatangani perjanjian tersebut dengan rekan sejawatnya dari Australia, Richard Marles, selama upacara di parlemen di Canberra.
Baca juga : Inggris Bantu Pertahanan Udara Militer Ukraina Senilai USD 60 Juta
"Ketika dunia menjadi lebih kompleks dan tidak pasti, kita harus memodernisasi kemitraan yang paling penting bagi kita," kata Marles kepada wartawan setelah penandatanganan.
"Perjanjian yang kita capai hari ini akan menjamin hasil ini ke masa depan."
Perjanjian tersebut tidak sampai pada pakta pertahanan mutual penuh, yang akan mengikat satu pihak untuk turun tangan jika pihak lain diserang atau dalam ancaman.
Baca juga : Junta Militer Myanmar Bebaskan 6.000 Tahanan
Sebagai gantinya, kedua belah pihak menyatakan memiliki "komitmen untuk berkonsultasi" satu sama lain jika ancaman muncul.
Perjanjian status pasukan, umum di antara sekutu NATO, menguraikan aturan bagi personel militer asing yang berbasis di negara tuan rumah.
Australia sudah memiliki perjanjian status pasukan yang lama dengan Amerika Serikat.
Baca juga : Australia Selidiki Eks Pilot yang Latih Pasukan Tiongkok
Selain Amerika Serikat, Australia dan Inggris adalah anggota aliansi pertahanan AUKUS yang baru terbentuk -- sebuah pakta penting yang bertujuan untuk membatasi ekspansi militer China di Asia-Pasifik.
Pilar utama dari pakta AUKUS adalah janji untuk membantu Australia membangun dan memperoleh armada kapal selam bertenaga nuklir yang tangguh, salah satu peningkatan militer terbesarnya sepanjang sejarah.
Perjanjian hari Kamis akan memudahkan, misalnya, untuk pelaut Australia berlatih di kapal selam nuklir Inggris, atau untuk awak Inggris ditempatkan di Australia.
Pemerintah di London dan Washington sedang berlomba-lomba untuk membentuk landasan bagi kesepakatan AUKUS karena mereka menghadapi prospek perubahan politik yang potensial. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik ke Arah Timur
Mengenal Juan Jose Zuniga Macias, Sosok Di Balik Kudeta Bolivia
Presiden Bolivia Luis Arce Terima Kasih Usai Hadapi Upaya Kudeta
Istana Presiden Bolivia Diserbu Tentara, Presiden Luis Arce Serukan Perlawanan
Militer Israel Tuduh Tanpa Bukti Staf MSF
IDF Investigasi Tentara yang Mengikat Pria Palestina ke Kap Kendaraan
Gareth Southgate Perbaiki Strategi Tendangan Penalti Inggris
Penonton Ricuh, Foo Fighters Hentikan Konser di Birmingham Inggris
Jamie Carragher tak Yakin Inggris Bisa Juara Euro 2024
Putri Anne Kehilangan Ingatan Akibat Cedera Kepala Usai Terjatuh dari Kuda
50 Rekomendasi Film Action yang Dibintangi Jason Statham
Harry Kane Balas Kritik Pedas Gary Lineker
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap