Inggris Bantu Pertahanan Udara Militer Ukraina Senilai USD 60 Juta
PERDANA Menteri (PM) Inggris, Rishi Sunak, mengumumkan paket bantuan pertahanan udara baru senilai USD 60 juta saat bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Kunjungan pertama Sunak membuat Zelensky semakin meyakini kemenangan Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia akan lebih nyata.
“Saya di sini hari ini untuk mengatakan bahwa Inggris akan terus mendukung Anda sampai Ukraina memenangkan perdamaian dan keamanan yang dibutuhkan dan layak diterimanya,” kata Sunak dalam konferensi pers dengan Zelensky di Kyiv, Sabtu (19/11).
Sunak mengatakan paket pertahanan itu mencakup 120 senjata pesawat, radar, dan peralatan anti-drone.
Bantuan ini datang bersamaan dengan serangan Rusia yang telah menonaktifkan hampir setengah dari sistem energi Ukraina.
Rusia menargetkan fasilitas infrastruktur energi Ukraina dengan serangan jarak jauh sejak bulan lalu, termasuk menggunakan drone buatan Iran.
“Sungguh rendah hati berada bersama Anda di negara Anda hari ini. Keberanian rakyat Ukraina merupakan inspirasi bagi dunia,” kata Sunak.
Baca juga: KTT APEC Keluarkan Deklarasi Serukan Akhiri Invasi Rusia di Ukraina
Sunak yang berdarah India dan anak dari seorang miliader itu mengatakan perjuangan Ukraina akan dicatatkan dalam sejarah dunia.
“Di tahun-tahun mendatang kami akan menceritakan kisah Anda kepada cucu kami, betapa bangga dan berdaulatnya orang-orang berdiri di hadapan serangan gencar yang mengerikan, bagaimana Anda berjuang, bagaimana Anda berkorban, bagaimana Anda menang,” tambah Sunak.
Zelensky memuji kunjungan Sunak yang berarti dan bermanfaat bagi kedua negara. Dia membahas kemungkinan melindungi keamanan energi Eropa dan Ukraina.
“Kemampuan kami dalam melindungi langit Ukraina, serta kerja sama pertahanan secara umum. Dengan teman-teman seperti Anda di sisi kami, kami yakin dengan kemenangan kami," terangnya.
Ukraina telah memperoleh keuntungan besar sejak akhir September dengan merebut wilayah di timur dan selatan.
Pekan lalu, pasukan Ukraina merebut kembali kendali kota Kherson setelah hampir delapan bulan pendudukan. Pertempuran sengit tak terjadi karena Rusia menarik pasukan militernya dari Kherson.
Kemunduran militer baru-baru ini telah memaksa Moskow untuk menyerukan mobilisasi tentara cadangan. Ini mengintensifkan serangan rudal dan drone setelah kegagalan medan pertempuran.
Sunak, mantan Menteri Keuangan Inggris, mulai menjabat bulan lalu setelah jabatan perdana menteri Liz Truss yang berumur pendek.
Dia dan pendahulunya Boris Johnson sama-sama menjadikan dukungan publik untuk Ukraina sebagai bagian penting dari agenda mereka, sebuah janji yang dipertahankan Sunak. (Aljazeera/Cah/OL-09)
Terkini Lainnya
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
Berkunjung ke Ukraina, Aktivis HAM Natalius Pigai Usulkan 8 Poin Perlindungan Warga Sipil
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Ukraina vs Belgia: Duel Penentuan Tiket ke Babak 16 Besar Euro 2024
Rusia Salahkan AS Akibat Serangan Rudal Ukraina di Krimea
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap