visitaaponce.com

Pencarian Pengungsi Rohingya di Indonesia Dihentikan setelah Perahu Terbalik

Pencarian Pengungsi Rohingya di Indonesia Dihentikan setelah Perahu Terbalik
Tim penyelamat di Indonesia telah menghentikan pencarian untuk pengungsi Rohingya setelah perahu mereka terbalik di laut. (AFP)

INDONESIA menghentikan pencarian untuk para pengungsi Rohingya setelah perahu terbalik

Tim penyelamat Indonesia menghentikan pencarian untuk pengungsi Rohingya yang hilang di laut setelah perahu mereka terbalik, meskipun laporan dari beberapa orang yang selamat bahwa puluhan orang terbawa arus.

Pengumuman Jumat datang sehari setelah otoritas melakukan penyelamatan dramatis terhadap 69 Rohingya yang telah melayang di laut selama berminggu-minggu, dengan banyak ditemukan menggantung pada lambung perahu terbalik mereka.

Baca juga : Perahu Terbalik di Teluk Benggala, 17 Pengungsi Rohingya Tewas

Mayoritas Muslim Rohingya sangat dianiaya di Myanmar, dan ribuan mengambil risiko hidup mereka setiap tahun dalam perjalanan laut yang panjang dan mahal, seringkali dengan perahu-perahu yang rapuh, untuk mencoba mencapai Malaysia atau Indonesia.

"Pencarian berakhir pada Kamis. Semua pengungsi Rohingya di atas perahu kemarin telah diselamatkan," kata Muhammad Fathur Rachman, seorang pejabat dari badan pencarian dan penyelamatan di Aceh, melalui juru bicara.

Pencarian berakhir karena tidak ada daftar penumpang, tambahnya.

Baca juga : Kapal Bermuatan Ratusan Pengungsi Rohingya Terbalik di Aceh Barat

"Selamat memperkirakan ada sekitar 150 orang di perahu itu", kata sekretaris jenderal komunitas nelayan Aceh Barat Pawang Amiruddin kepada AFP melalui telepon pada Rabu.

Mereka termasuk kelompok 69 orang yang ditemukan di lepas pantai Provinsi Aceh pada Kamis dan enam lainnya yang diselamatkan oleh nelayan sehari sebelumnya.

Para selamat menunjukkan banyak yang mungkin hilang, menurut nelayan lokal dan pejabat.

Baca juga : Perahu Tenggelam di Kupang, 36 Penumpang Selamat

Tetapi penyelamat Rachman mengatakan tidak ada "informasi tambahan yang kami terima tentang orang hilang, dan tidak ada daftar penumpang dari perahu itu".

"Analisis kami adalah perahu tidak dapat menampung 150 orang."

Seorang asosiasi perlindungan dari badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR), Faisal Rahman, mengatakan kepada AFP bahwa salah satu yang selamat mengatakan "perahu membawa 151 orang -- setelah perahu terbalik, sekitar 50 orang mungkin hilang dan meninggal dunia".

Baca juga : Kapal Boat Pembawa Kotak Suara Pemilu 2024 Tertelungkup di Perairan Mentawai

Kemarahan Lokal

Setidaknya delapan dari pengungsi itu dirawat di rumah sakit pada Kamis malam. Badan pencarian dan penyelamatan mengatakan mereka dirawat karena dehidrasi.

Yang lainnya dibawa ke tempat penampungan sementara di gedung Palang Merah lama di sebuah desa dekat ibu kota distrik Aceh Barat, Meulaboh.

Beberapa warga setempat memrotes kedatangan mereka di provinsi ultra-konservatif, termasuk spanduk yang menyatakan mereka menolak kehadiran Rohingya di sana.

Baca juga : 115 Pengungsi Rohingya di Malaysia Kabur dari Penahanan Imigrasi

Banyak orang Aceh, yang sendiri memiliki kenangan tentang dekade konflik berdarah, bersimpati dengan nasib sesama Muslim mereka.

Tetapi yang lain mengatakan kesabaran mereka sudah diuji, mengklaim Rohingya mengonsumsi sumber daya yang langka.

Dari pertengahan November hingga akhir Januari, 1.752 pengungsi, sebagian besar perempuan dan anak-anak, mendarat di provinsi-provinsi Indonesia Aceh dan Sumatra Utara, menurut UNHCR.

Badan PBB mengatakan itu adalah arus masuk terbesar ke negara mayoritas Muslim tersebut sejak tahun 2015. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat