Peraih Nobel Malala Yousafzai Bersumpah Mendukung Gaza
![Peraih Nobel Malala Yousafzai Bersumpah Mendukung Gaza](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/f33821cc558cfd8590a3bd3c282fc52c.jpg)
PERAIH Nobel Malala Yousafzai mengutuk Israel dan menegaskan kembali dukungannya terhadap warga Palestina di Gaza. Pernyataan itu setelah adanya reaksi keras dari negara asalnya, Pakistan, atas musikal Broadway yang ia produksi bersama dengan mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.
Yousafzai, yang dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2014, dikecam beberapa pihak karena bermitra dengan Clinton, seorang pendukung terang-terangan perang Israel melawan Hamas.
Musikal berjudul "Suffs" menggambarkan kampanye hak pilih perempuan Amerika untuk hak memilih di abad ke-20. Musikal itu telah diputar di New York sejak minggu lalu.
Baca juga : Israel Telah Menewaskan 34.183 Orang Warga Gaza
“Saya ingin tidak ada kebingungan mengenai dukungan saya terhadap rakyat Gaza,” tulis Yousafzai di X, bekas Twitter.
“Kita tidak perlu melihat lebih banyak lagi mayat, sekolah yang dibom, dan anak-anak kelaparan untuk memahami bahwa gencatan senjata adalah hal yang mendesak dan perlu.”
Dia menambahkan: "Saya telah dan akan terus mengutuk pemerintah Israel atas pelanggaran hukum internasional dan kejahatan perang."
Baca juga : Mediator Qatar: Pembicaraan Israel-Hamas tentang Gencatan Senjata Gaza Terhenti
Pakistan telah menyaksikan banyak protes pro-Palestina yang sangat emosional sejak perang di Gaza dimulai Oktober lalu.
“Kolaborasi teater Yusafzai dengan Hillary Clinton – yang mewakili dukungan tegas Amerika terhadap genosida warga Palestina – merupakan pukulan besar bagi kredibilitasnya sebagai aktivis hak asasi manusia,” tulis kolumnis populer Pakistan Mehr Tarar di platform media sosial X pada hari Rabu.
"Saya menganggapnya sangat tragis."
Baca juga : Hamas Tuntut Janji Tertulis Israel
Meskipun Clinton mendukung kampanye militer untuk menyingkirkan Hamas dan menolak tuntutan gencatan senjata, ia juga secara eksplisit menyerukan perlindungan bagi warga sipil Palestina.
Yousafzai secara terbuka mengutuk jatuhnya korban sipil dan menyerukan gencatan senjata di Gaza.
The New York Times melaporkan perempuan berusia 26 tahun itu mengenakan pin merah-hitam saat menghadiri acara perdana "Suffs" Kamis lalu, yang menandakan dukungannya terhadap gencatan senjata.
Baca juga : 6 Bulan Perang Israel-Hamas, Perdamaian di Jalur Gaza Kian Sulit Tercapai
Namun penulis dan akademisi Nida Kirmani berkata di X bahwa keputusan Yousafzai untuk bermitra dengan Clinton "menjengkelkan dan sekaligus memilukan. Benar-benar mengecewakan."
Perang tersebut dimulai dengan serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober yang mengakibatkan kematian sekitar 1.170 orang, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel. Militan Hamas juga menculik 250 orang dan Israel memperkirakan 129 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer tewas.
Clinton menjabat sebagai diplomat tertinggi Amerika pada masa pemerintahan mantan presiden Barack Obama, yang mengawasi kampanye serangan pesawat tak berawak yang menargetkan militan Taliban di Pakistan dan perbatasan Afghanistan.
Yousafzai mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian setelah ditembak di kepala oleh Taliban Pakistan saat ia mendorong pendidikan anak perempuan saat remaja pada tahun 2012.
Namun, perang pesawat tak berawak menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil di wilayah asal Yousafzai, sehingga memicu lebih banyak kritik online terhadap Peraih Nobel termuda, yang menerima penghargaan tersebut pada usia 17 tahun.
Yousafzai sering dipandang dengan kecurigaan di Pakistan. Di mana para kritikus menuduhnya mendorong agenda politik feminis dan liberal Barat di negara konservatif tersebut. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Rugi Akibat Boikot, MAP Group tidak Gegabah Tutup Gerai Starbucks
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
Pasukan Israel Terus Bombardir Gaza Meski PBB Minta Akses Bantuan Kemanusiaan
60 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant Ancam Libanon dengan Kemungkinan Perang
PBB Kecam Tentara Israel yang Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap