visitaaponce.com

Mediator Qatar Pembicaraan Israel-Hamas tentang Gencatan Senjata Gaza Terhenti

Mediator Qatar: Pembicaraan Israel-Hamas tentang Gencatan Senjata Gaza Terhenti
Anak-anak Palestina memeriksa bangunan yang hancur akibat pengeboman Israel malam sebelumnya di Rafah, Jalur Gaza selatan, 17 April 2024.(AFP/MOHAMMED ABED)

PERDANA Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengatakan negosiasi antara Israel dan Hamas untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera terhenti.

"Kami sedang melalui tahap sensitif dengan beberapa kemacetan dan kami berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi kemacetan ini," kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani pada konferensi pers dengan Perdana Menteri Rumania Marcel Ciolacu, pada Rabu (17/4).

Qatar bersama Amerika Serikat (AS) dan Mesir telah terlibat dalam perundingan di belakang layar selama berminggu-minggu untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Baca juga : Netanyahu Setuju Perundingan lagi, Lima Warga Gaza Tewas dalam Bantuan Makanan

"Para perunding berusaha untuk bergerak maju dan mengakhiri penderitaan yang dialami masyarakat Gaza dan memulangkan para sandera," ujar Sheikh Mohammed.

Para mediator berharap bisa mencapai gencatan senjata sebelum Ramadan dimulai. Namun kemajuan berulang kali tersendat tanpa penghentian permusuhan di bulan suci umat Islam yang berakhir pekan lalu.

Sebaliknya, kekhawatiran semakin meningkat bahwa perang selama berbulan-bulan di Gaza akan meluas menjadi konflik regional setelah serangan langsung pertama Iran terhadap musuh bebuyutannya, Israel, akhir pekan ini. 

Baca juga : Kepala Mossad Tinggalkan Meja Perundingan di Qatar

Perdana Menteri Qatar mengatakan Doha telah memperingatkan sejak awal perang terhadap perluasan lingkaran konflik dan saat ini pihaknya melihat konflik di berbagai bidang.

"Kami terus-menerus menyerukan masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab dan menghentikan perang ini," ujarnya. Dia menambahkan bahwa rakyat Gaza menghadapi pengepungan dan kelaparan karena bantuan kemanusiaan digunakan sebagai alat pemerasan politik.

Perang dimulai ketika Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi terhadap Israel yang mengakibatkan sekitar 1.170 kematian, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel. Militer Israel telah melancarkan serangan balasan terhadap Hamas yang telah menewaskan 33.899 orang di Gaza, kebanyakan dari mereka ialah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikelola Hamas.

Militan Palestina menyandera sekitar 250 warga Israel dan warga asing dalam serangan terhadap Israel pada 7 Oktober. Namun puluhan orang dibebaskan dalam gencatan senjata selama seminggu pada November. Israel memperkirakan 129 orang masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang diperkirakan tewas. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat