visitaaponce.com

Kecelakaan Roket Tianlong-3 Saat Uji Coba di Darat, Tidak Ada Korban Cedera

Kecelakaan Roket Tianlong-3 Saat Uji Coba di Darat, Tidak Ada Korban Cedera
Sebuah roket Tiongkok, Tianlong-3, jatuh saat diluncurkan secara tidak sengaja selama uji coba di darat, Minggu.(Media sosial)

SEBUAH roket Tiongkok jatuh setelah diluncurkan secara tidak sengaja selama uji coba di darat, Minggu, kata perusahaan Space Pioneer dalam sebuah pernyataan.

Kecelakaan itu terjadi ketika tahap pertama roket Tianlong-3 terlepas dari landasan peluncuran selama uji coba, akibat kegagalan struktural. Roket tersebut mendarat di daerah perbukitan di kota Gongyi di Tiongkok tengah.

“Karena kegagalan struktural pada sambungan antara tubuh roket dan platform uji, roket tahap pertama terpisah dari landasan peluncuran,” kata Space Pioneer, juga dikenal sebagai Beijing Tianbing Technology.

Baca juga : Peluncuran Roket Satelit Militer Korea Utara Gagal Akibat Ledakan di Udara

“Setelah lepas landas, komputer onboard secara otomatis dimatikan, dan roket jatuh ke pegunungan yang dalam 1,5 kilometer [0,9 mil] barat daya platform uji. Tubuh roket jatuh ke gunung dan hancur berkeping-keping.”

Tidak ada korban cedera akibat kecelakaan tersebut, kata perusahaan itu, karena orang-orang di daerah itu telah dievakuasi sebelum uji coba roket.

Space Pioneer, sebuah perusahaan terkemuka di bidang roket komersial, mengkhususkan diri dalam roket berbahan bakar cair.

Baca juga : Publik Mulai Rasakan Pengalaman Naik Kereta Cepat Bandung-Jakarta

Pada April 2023, perusahaan ini berhasil meluncurkan roket Tianlong-2, menjadikan perusahaan tersebut operator peluncuran komersial pertama di Tiongkok yang mengirimkan roket pembawa cairan ke luar angkasa dan berhasil memasuki orbit, menurut media pemerintah.

Tianlong-3, roket yang jatuh, Minggu, adalah roket pembawa cairan besar. Roket ini dibuat untuk membantu membangun jaringan internet satelit Tiongkok.

Kinerja produk roket ini sebanding dengan Falcon 9 milik SpaceX, menurut Space Pioneer, menambahkan roket tersebut akan mampu melakukan peluncuran lebih dari 30 kali per tahun setelah penerbangan pertama yang berhasil.

Kecelakaan ini terjadi hanya beberapa hari setelah modul bulan Chang’e-6 China kembali ke Bumi dari luar angkasa, di mana ia mengumpulkan sampel pertama dari sisi jauh bulan.

Misi tersebut merupakan tonggak penting dalam “mimpi abadi” Tiongkok – seperti yang diungkapkan pemimpin Tiongkok Xi Jinping – untuk menjadikan negara tersebut sebagai kekuatan luar angkasa yang dominan dan terjadi saat sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, juga meningkatkan program eksplorasi bulan mereka sendiri. (CNN/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat