Dear Ibu Bekerja, Ini Kiat Menjaga Bonding dengan Anak
MUSIM liburan telah usai yang berarti pula para pekerja telah kembali masuk kantor. Untuk para ibu yang bekerja saat-saat ini bisa menjadi dilema.
Meski kesibukan berkarir memiliki kenikmatan tersendiri, para ibu bekerja kerap merasa sedih kembali meninggalkan anak di rumah. Apalagi, kedekatan yang terjalin selama liburan membuat ibu dan anak bisa memiliki keseruan yang sehari-hari jarang didapatkan.
Baca juga : Apa Itu Prophetic Parenting? Yuk Kenalan dengan 6 Metodenya
Para ibu juga wajar jika merasa ikatan (bonding) erat yang terjalin selama sekitar dua minggu ini kembali longgar. Jika Anda termasuk ibu yang demikian maka saran dari psikolog anak dan remaja, Jane Cindy Linardi, M.Psi, berikut ini patut dicoba:
Baca juga : Tanoto Foundation dan School of Parenting Lakukan Studi terkait Pola Pengasuhan
1. Mengurus diri sendiri.
Melalui akun Instagram pribadinya, @janecindy, Jane kerap membagikan konten kiat-kiat parenting. Untuk para ibu bekerja, Jane menyarankan agar mengurus diri terlebih dahulu sebelum beraktivitas dengan anak.
"Misalnya mengambil waktu untuk mandi, berganti pakaian, dan makan," ungkap Jane. Hal ini bukan saja penting untuk kebersihan, melainkan juga mengembalikan kebugaran dan menyegarkan kembali suasana hati ibu. Perasaan nyaman terhadap diri sendiri, diharapkan dapat mendorong ibu kembali berenergi untuk beraktivitas di rumah, termasuk menghabiskan waktu dengan anak.
Baca juga : Mona Ratuliu dan Alwiyah Berbagi Pola Asuh serta Moderasi Beragama
2. Bermain bersama anak.
Setelah selesai mengurus diri maka ibu dapat kembali menciptakan bonding dengan anak dengan berbagai aktivitas, termasuk bermain. Jane menekankan aktivitas bermain yang bagus untuk menjalin ikatan adalah yang berupa interaksi dua arah. "Ketika bermain, kita harus melakukan interaksi aktif dua arah," jelas Jane.
Baca juga : Mindful Parenting Bentuk Anak yang Sukses dan Tangguh
Itu berarti, ibu tidak sekadar memperhatikan anak bermain, melainkan terlibat bermain bersama. Agar hal ini bisa terjadi maka ibu juga harus memusatkan perhatian pada anak. Ibu harus menyingkirkan terlabih dulu hal-hal yang membuat perhatiannya teralihkan. "Pastikan kita tidak sambil bermain handphone, nonton tv atau membalas email. Jadi pastikan distraksinya disingkirkan dulu ya," lanjut Jane.
3. Perhatikan durasi bermain.
Agar ikatan dengan anak bisa terjalin maka durasi aktivitas bermain disarankan minimal 30 menit per hari. Durasi yang terlalu cepat atau di bawah waktu tersebut dinilai belum efektif untuk menjaga atau menciptakan kedekatan. Durasi yang terlalu cepat juga bisa saja belum cukup memuaskan bagi anak untuk menerima kasih sayang dari sang ibu.
Jenis Permainan
Untuk permainan, Jane menyebut secara umum dibagi dalam ada dua jenis, yakni:
1. Permainan Terstruktur
Jenis permainan ini banyak melibatkan instruksi dan peraturan. "Misalnya sepak bola, basket, board games seperti ular tangga dan monopoli," tutur Jane. "Tujuannya agar anak belajar mengikuti peraturan, belajar mengikuti instruksi, dan belajar tentang konsep bergantian," tambahnya.
2. Permainan Tidak Terstruktur
Permainan ini tidak banyak melibatkan instruksi dan peraturan. "Seperti dressing up, bermain playdoh, dan membebaskan anak membentuk apapun yang mereka inginkan. Atau juga bisa bermain Lego tanpa buku manual," papar Jane. "Tujuannya supaya kita bisa melatih kreativitas anak supaya anak bisa thinking outside of box," pungkasnya.
Ibu dapat menyesuaikan jenis permainan dengan waktu dan tempat. Saat malam hari, ketika energi ibu dan anak sama-sama telah cukup terkuras maka dapat memilih tidak terstruktur yang sederhana. Misalnya, ibu dapat sekadar menemani anak bermain boneka di tempat tidur. Permainan yang sederhana juga dapat sekaligus menenangkan suasana hati dan menggiring anak menuju waktu istirahat. (M-1)
Terkini Lainnya
Studi HCC: 7 dari 10 Ibu di Indonesia Alami Mom Shaming
Pola Asuh Pengaruhi Perilaku Agresif Anak
Gentle Parenting Bantu Bangun Karakter Anak Generasi Alfa
Yuk Pahami Apa Itu Parenting dan Tipsnya
Mengenal Helicopter Parenting, Ciri, Penyebab, Hingga Dampaknya
Survei Menunjukkan Orangtua Rentan Mengalami Kesepian dan Kelelahan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap