visitaaponce.com

Survei Menunjukkan Orangtua Rentan Mengalami Kesepian dan Kelelahan

Survei Menunjukkan Orangtua Rentan Mengalami Kesepian dan Kelelahan
Survei Ohio State University Wexner Medical Center menemukan sekitar 66% dari 1.005 orangtua merasa kesepian(Freepik)

BANYAK orangtua saat ini merasa kesepian. Mereka menganggap mengasuh anak merupakan tantangan terhadap kemampuan mereka untuk berhubungan dengan orang dewasa lainnya. Temuan itu dikemukakan survei yang diterbitkan pada Rabu (24/3) oleh Ohio State University Wexner Medical Center di Columbus, Amerika Serikat.

Faktanya, 66% dari 1.005 orangtua yang disurvei merasakan tuntutan menjadi orangtua terkadang atau sering kali membuat mereka merasa terisolasi dan kesepian. Sedangkan hampir 40% merasa seolah-olah tidak ada orang yang mendukung peran mereka sebagai orangtua.

“Saya ibu dari empat anak,” kata Kate Gawlik, seorang profesor klinis di Ohio State University College of Nursing yang menulis penelitian ini.

Baca juga : Tips dan Strategi untuk Orangtua Hadapi Kebiasaan Makanan Anak

“Hidup saya sangat sibuk. Namun, itu tidak menggantikan kebutuhan akan persahabatan dan percakapan yang lebih intim dengan orang lain yang memiliki minat yang sama,” lanjutnya.

Sekitar 62% peserta survei merasa lelah dengan tanggung jawab mereka sebagai orangtua. 

Menurut Gawlik, kelelahan sebenarnya bukan  hal baru bagi para orangtua. Akan tetapi, pandemi kemarin membawa kelelahan ke tingkat yang lebih parah. 

Baca juga : Tanoto Foundation dan School of Parenting Lakukan Studi terkait Pola Pengasuhan

Orangtua, jelas Gawlik, diharapkan menjadi manusia super yang bekerja dan mendidik anak-anak mereka di rumah tanpa istirahat.

Menurut survei, hampir 4 dari 5 orangtua menghargai hubungan mereka dengan orangtua lain di luar lingkungan pekerjaan dan rumah, yakni 82% ibu dan 74% ayah. 

Pun demikian, banyak orangtua yang tidak mau mengakui perasaan mereka yang terisolasi dan kesepian karena takut terdengar seolah-olah mereka tidak peduli pada anak mereka.

Baca juga : Mindful Parenting Bentuk Anak yang Sukses dan Tangguh

Gawlik pun menegaskan untuk tidak memelihara pikiran semacam itu. 

“Kita semua pernah mengalami berada di ruangan yang penuh dengan orang tetapi tidak terhubung dengan mereka dan merasa sendirian, bukan?” dia berkata. 

“Sama halnya dengan mengasuh anak. Anda pasti terhubung dengan anak-anak Anda, tapi itu adalah hubungan orang tua-anak, bukan hubungan teman ke teman, keluarga ke keluarga, atau hubungan pasangan ke pasangan,” dia menambahkan. 

Baca juga : Penelitian HCC: 4 dari 10 Orang di Jabodetabek Alami Kesepian Derajat Sedang dan Berat

Angka kelelahan pada peran orangtua sangat bisa dipahami. Terapis pernikahan dan keluarga berlisensi di Atlanta dan rekan klinis di American Association for Marriage and Family Therapy Kacey Cardwell mengatakan isolasi dan kesepian berjalan selaras dengan kelelahan. 

“Ketika orangtua merasa kesepian dan terisolasi, itu berarti kebutuhan mereka sebagai orang dewasa tidak terpenuhi karena mereka memberikan apa yang mereka bisa untuk anak mereka. Itu adalah penyebab kelelahan,” kata Cardwell, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Cardwell menerangkan berjejaring dengan orangtua lain adalah prioritas bagi orang tua yang merasa terisolasi dan kelelahan. Koneksi itu pun bisa ditemukan di banyak tempat seperti organisasi kemasyarakatan, organisasi orangtua, asosiasi sekolah, atau institusi keagamaan. 

“Saya selalu menyarankan untuk mencari koneksi di komunitas terdekat Anda, dengan orang-orang yang tinggal dekat dengan Anda,” tutur Cardwell. 

Hubungan dengan orangtua lain, imbuh Cardwell, akan menciptakan keterkaitan pengalaman. Seorang ibu yang mengurus bayi dan balita misalnya, bisa mendapatkan validasi dan kesamaan pengalaman dengan ibu lain yang memiliki anak dengan usia serupa. (CNN/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat