visitaaponce.com

Studi Orang yang Sering Keluar Rumah Lebih Sehat Fisik dan Mental

Studi: Orang yang Sering Keluar Rumah Lebih Sehat Fisik dan Mental
Ilustrasi WFH(Dok. Getty Images)

Meski bagi banyak orang bekerja dari rumah lebih mudah, tetapi ternyata memiliki kegiatan rutin di luar rumah memiliki dampak lebih menyehatkan bagi tubuh dan mental. Mereka yang secara teratur melakukan perjalanan lebih dari 15 mil atau sekitar 24,13 kilometer dari rumah cenderung tidak menderita masalah kesepian atau mobilitas daripada orang rumahan.

Para ilmuwan di University College London (UCL), Inggris yang melakukan penelitian tersebut mengatakan para komuter lebih mungkin untuk bertemu dengan teman dan keluarga dan mengunjungi tempat-tempat baru.

Tim merekrut 3.014 orang berusia antara 18 dan lebih dari 75 tahun yang tinggal di wilayah utara Inggris pada Januari 2019. Peserta disurvei tentang seberapa sering mereka pergi bekerja, seberapa jauh mereka pergi, dan bagaimana mereka sampai ke kantor. Mereka juga diminta menilai kesehatan mereka dari satu sampai lima, di mana lima sangat baik dan satu sangat buruk.

Hasil dari studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Transport and Health ini menunjukkan orang yang jarang bepergian cenderung melaporkan kesehatan mereka buruk atau sangat buruk. Tidak cukup aktivitas fisik meningkatkan risiko kondisi termasuk obesitas, tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Hal ini menempatkan orang pada risiko segudang penyakit lain termasuk penyakit jantung, stroke dan kematian dini.

"Kami mengeksplorasi hubungan antara kendala untuk melakukan perjalanan lebih dari 15 mil dari rumah, demografi dan lokasi serta partisipasi sosial dalam cara penduduk memandang kesehatan mereka sendiri," kata penulis utama Paulo Anciaes, dari UCL, seperti dikutip dari dailymail.co.uk, Kamis (5/1).

Mempertimbangkan tanggapan berdasarkan kelompok usia, para ilmuwan menemukan orang berusia di atas 55 tahun yang jarang bepergian ke luar kota berada pada risiko tertinggi dampak kesehatan negatif.

"Kami menemukan bahwa variabel kuncinya adalah jumlah tempat berbeda yang dikunjungi orang di luar area lokal mereka. Ini terkait dengan lebih banyak partisipasi sosial dan kesehatan yang lebih baik," lanjutnya.

Mereka mengatakan kurangnya mengunjungi tempat-tempat baru secara teratur membuat kelompok usia tersebut berisiko lebih tinggi untuk partisipasi sosial dan kesepian yang lebih rendah, terkait dengan tingkat kesehatan umum yang lebih rendah.

(M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat