visitaaponce.com

Rambut Menipis Ini Teknik Transplantasi yang Harus Kamu Ketahui

Rambut Menipis? Ini Teknik Transplantasi yang Harus Kamu Ketahui
Teknik transplantasi rambut(Dok Farmanina Clinic)

PERTAMBAHAN usia, perubahan hormon dan gangguan kekebalan tubuh akan berdampak pada tubuh, salah satunya kerontokan pada rambut. Pada akhirnya, ini akan memengaruhi kepercayaan rambut mengingat rambut disebut sebagai mahkota. 

Solusi yang bisa dilakukan, antara lain hair transplant atau dikenal sebagai istilah ranam rambut. Karena hasilnya yang terbilang lebih cepat dibanding perawatan rambut lainnya, maka perawatan ini menjadi pilihan para pria dan wanita untuk memperbaikin penampilan dan mengembalikan kepercayaandiri. 

Namun siapa yang tau mengenai beberapa fakta mengenai hair transplant? Tindakan medis ini mulai dikenal pada tahun 70’an dengan sistem yang disebut Follicular Unit Transplantation (FUT) atau yang sering disebut dengan strip. Tehnik ini dilakukan dengan mengangkat kulit kepala beserta rambut dari belakang kepala, lalu rambut-rambut tersebut dipisahkan dengan kulitnya dan dipasangkan kembali ke kepala dengan menggunakan pinset. 

Baca juga : Transplantasi Rambut tidak Perlu Jauh ke Turki

Dalam perkembangannya sekitar awal tahun 2000 diperkenalkan suatu sistem yang disebut dengan Follicular Unit Extraction (FUE) yang merupakan teknik transplantasi rambut yang paling banyak digunakan di dunia. Untuk melakukan teknik ini, dokter tidak perlu membuat sayatan pada kulit kepala yang akan meninggalkan bekas jahitan, tetapi dokter hanya mencabut rambut beserta folikelnya dari belakang kepala dan ditanamkan kembali di daerah yang mengalami kebotakan dengan cara membuat banyak sayatan dan memasukkan folikel rambut satu persatu di lubang yang telah dibuat menggunakan pinset.

Yang terakhir adalah teknik yang disebut dengan Direct Hair Implantation atau yang lebih dikenal dengan tehnik DHI, di mana rambut yang ditanamtidak lagi ditanam dengan cara membuat sayatan dan memasukkan rambut dengan pinset, tetapi menggunakan alat sehingga dokter dapat mengatur baik kedalaman, kemiringan dan arah tumbuhnya sehingga hasilnya tampak jauh lebih natural dibanding 2 teknik sebelumnya. 

Di Indonesia pada saat ini banyak klinik yang menyediakan layanan transplantasi rambut dan ribuan orang telah melakukan transplantasi rambut di Indonesia tanpa perlu ke luar negeri lagi. Tehnik DHI sendiri sebagai tehnik transplantasi rambut dengan teknologi
terbaru masuk ke Indonesia dengan dibawa oleh dr. Cintawati Farmanina M.Bio(AAM) melalui Farmanina Clinic yang merupakan representative DHI International yang merupakan klinik transplantasi terbesar di dunia yang telah mempunyai lebihdari 75 klinik di 45 negara. 

Baca juga : Rambut Rontok 60-100 Helai per Hari, Saatnya Konsultasi ke Dokter

Dalam penjelasannya dr. Cintawati Farmanina yang lebih dikenal dengan dr. Nina mengatakan ia memutuskan untuk mempelajari dan membawa teknik DHI ke Indonesia .

"Selain teknologi DHI merupakan pengembangan terbaru dari industri transplantasi rambut, hasilnya pun lebih natural, kepadatan rambut yang lebih baik dan tingkat keberhasilannya sangat tinggi. Kami bahkan berani memberi garansi 97% dari yang ditanampasti akan tumbuh,” jelasnya.

Dengan keseriusannya itu, semua dokter yang bekerja di Farmanina Clinic telah mempunyai sertifikat kelulusan dari DHI International Academy sehinggastandard yang berlaku di klinik Farmanina Clinic setara dengan klinik DHI di seluruh dunia (Eropa, Amerika, Asia). 

Farmanina Clinic juga sangat memperhatikanQuality Standar termasuk Standart Operating Procedure (SOP) di semua proses untuk menjamin keamanan, kualitas dan hasil yang maksimal termasuk hingga pasca tindakan. 

Penasaran Teknologi DHI yang digunakan di Farmanina Clinic ada dimanasaja? Berikut adalah lokasi Farmanina Clinic seperti Farmanina Tebet, FarmaninaPIK Farmanina Bali dan Farmanina BSD. Kamu tertarik untuk Hair Transplant dengan menggunakan Teknologi DHI di Dok? Untuk informasi lebihlengkapnya silahkan follow Instagram @farmaninaclinic dan @dhi.indonesia. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat