visitaaponce.com

Ini Prosedur dan Efektivitas Transplantasi Rambut untuk Mengatasi Kebotakan

Ini Prosedur dan Efektivitas Transplantasi Rambut untuk Mengatasi Kebotakan
ilustrasi hasil prosedur transplantasi rambut.(ASMED)

Transplantasi rambut sudah semakin populer di kalangan masyarakat modern untuk mengatasi kebotakan. Karena seperti diketahui, pada banyak kasus kebotakan adalah masalah yang tidak dapat disembuhkan.

Meski sudah semakin populer, tak sedikit masyarakat yang masih bertanya-tanya tentang proses, efektivitas, hingga keamanan proses transplantasi rambut. Sehingga masih banyak yang enggan atau ragu untuk melakukannya.

Founder ASMED Hair Transplant Center Turki, Koray Erdogan menjelaskan, transplantasi rambut adalah prosedur saat ahli memindahkan rambut ke area yang botak atau menipis di kulit kepala. Meskipun dilakukan di kepala, prosedur ini sama tidak berbahaya dan tidak berkaitan dengan otak.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Rambut Rontok

"Mungkin karena berhubungan dengan kepala, banyak orang yang bertanya-tanya apakah ini aman untuk otak? Jawabannya adalah, ini adalah prosedur di kulit kepala. Jadi tidak berhubungan dengan otak," kata Koray, Minggu, (4/6).

Koray mengatakan, selama ini banyak juga yang bertanya karena dibuat lubang di kulit kepala, apakah itu berbahaya? Ia kemudian kembali menegaskan prosedur transplantasi rambut tidak berbahaya.

"Ini akan lebih aman karena kami akan melakukannya bersama dokter anastesi. Proses ini juga dilakukan sambil memeriksa tekanan darah dan situasi dari pasien," tuturnya.

Baca juga: Botak Berpola Juga Disebabkan Faktor Genetik

Persyaratan

Koray menjelaskan tidak ada batasan usia untuk melakukan transplantasi rambut. Bahkan seseorang di usia 99 tahun juga masih bisa melakukannya.

Namun, ada beberapa kondisi seseorang yang tidak bisa melakukan transplantasi rambut. Salah satunya adalah pasien yang menjalani kemoterapi.

Oleh sebab itu, sebelum menjalani operasi transplantasi rambut, pasien akan terlebih dulu melakukan pengecekan. Setelah itu rambut mereka akan digunduli dan barulah proses operasi dilakukan.

"Proses antara pria dan wanita berbeda. Wanita tidak perlu digunduli seperti pria. Umumnya wanita hanya mengisi area rambut yang kosong. Misalnya seseorang dengan dahi yang lebar. Atau jika mengisi di area belakang, maka bisa ditutupi dengan rambut yang panjang sehingga tidak terlihat," papar Koray.

Pascatransplantasi

Setelah proses transplantasi selesai, Koray mengatakan biasanya dibutuhkan waktu sekiatr 6 bulan hingga rambut benar-benar sudah 'matang' dan pulih. Setelah itu, rambut sudah bisa untuk di-styling dengan berbagai gaya, termasuk diwarnai.

Koray mengatakan rambut hasil transplantasi akan tumbuh layaknya rambut alami setiap orang. Jadi tidak dibutuhkan perlakuan atau perawatan khusus yang berlebihan setelah melakukan transplantasi.

"Itu seperti rambut original. Jadi tidak masalah. Lalu, kemungkinan (rontok) juga memang akan selalu ada untuk setiap orang. Tapi dengan pengecekan dan perawatan, hal itu juga memungkinkan untuk rambut-rambut yang baru juga akan kembali tumbuh jika terjadi kerontokan," tutup Koray.

(Ant/Z-9)
 


 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat