Mudah Marah dan Cemas Bisa Jadi Anda Kekurangan Asupan Vitamin D
![Mudah Marah dan Cemas? Bisa Jadi Anda Kekurangan Asupan Vitamin D](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/081288aa07d26bef845ed1538d14fde2.jpg)
DEFISIENSI vitamin D bisa terjadi pada semua kelompok usia dan dapat mengganggu aktivitas karena menyebabkan seseorang mudah lelah. Berdasarkan riset Sakatonik Group, diketahui 5 dari 10 orang Indonesia kekurangan vitamin D dan hanya 14% orang yang sadar hal tersebut.
"Defisiensi vitamin D adalah kekurangan vitamin D dalam tubuh yang bisa menimpa semua kelompok usia mulai anak-anak hingga manula. Kekurangan vitamin D bisa terjadi di negara tropis seperti Indonesia meski sinar matahari ada sepanjang hari," kata health practitioner Klikdokter dr Devia Irine Putri dalam dialog daring, beberapa waktu lalu.
Ada banyak faktor seseorang mengalami hal tersebut seperti asupan makanan vitamin D kurang, faktor usia, warna kulit, obesitas, ibu menyusui atau sedang hamil, mengidap penyakit tertentu, hingga kekurangan dari sinar matahari.
Baca juga : Penuhi Vitamin D Agar Aktivitas Tetap Produktif
Setiap orang berisiko kekurangan vitamin D, tapi ada kelompok yang rentan seperti orang yang tidak pernah terpapar oleh sinar matahari. Contohnya orang yang bekerja di dalam ruangan terus-menerus, pekerja yang memakai outfit tertutup, manula, ibu hamil menyusui, dan orang yang memiliki gangguan pencernaan.
Orang yang kekurangan vitamin D jarang menunjukkan gejala yang spesifik, bahkan merasa sehat-sehat saja. Namun, secara umum orang yang kekurangan vitamin D akan merasa mudah lelah, nyeri pada tulang, kram pada otot, mudah sakit, rambut rontok, penyembuhan luka yang lebih lama, dan perubahan suasana hati.
"Akibatnya lebih mudah marah, cemas, cenderung lebih murung," katanya.
Devia menjelaskan vitamin D menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot dan mencegah penyakit kronis di kemudian hari seperti tekanan darah tinggi, hipertensi, kencing manis atau diabetes, hingga penyakit autoimun. Vitamin D juga membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, terutama bagi manula dan anak-anak, agar bisa lebih tahan terhadap penyakit.
"Kita bisa mendapatkan vitamin D dari alam, yakni sinar matahari, dengan rutin berjemur di pagi hari kemudian mengonsumsi makanan yang serat dan vitaminnya tinggi seperti telur, ikan, susu, keju, jamur, dan yoghurt, bisa juga dari suplemen tambahan," jelasnya. (H-2)
Terkini Lainnya
Vitamin B dan D Efektif Atasi Gangguan Saraf pada Penderita Diabetes
Defisiensi Mikronutrien Sebabkan Malnutrisi pada Anak
Penuhi Vitamin D Agar Aktivitas Tetap Produktif
GP Farmasi Bagikan Vitamin dan Suplemen untuk Ratusan Anak di Flores Timur
Indonesia dan Stunting
Mengenal Vitamin D3, Fungsi dan Manfaat
Relawan HaloPuan Gelar Kegiatan Melawan Stunting di Kota Tasikmalaya
WHO: Satu Juta Anak Afghanistan Berisiko Meninggal Akibat Minim Gizi
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap