Cara Perkenalkan Bayi pada Bahan Herbal dengan Aman
![Cara Perkenalkan Bayi pada Bahan Herbal dengan Aman](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/e6932e216bcbe48d4088b92fb00e9833.jpg)
BEBERAPA waktu lalu diberitakan bayi usia 54 hari meninggal karena diberi ramuan tradisional dari kecipir dan kencur.
Orang tua perlu mengetahui kapan sebaiknya anak diberikan obat herbal atau obat konvensional.
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr. (Cand) dr Inggrid Tania mengatakan bayi usia 6 bulan ke bawah seharusnya mendapatkan ASI eksklusif dan dibatasi dalam pemberian obat herbal maupun konvensional. Jika harus diberikan maka harus dengan konsultasi dan pengawasan dokter.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Agar tidak Berikan Herbal kepada Bayi
"Sementara untuk ibu menyusui atas petunjuk dokter ahli dibolehkan mengonsumsi beberapa ramuan herbal tertentu dalam takaran yang aman, misalnya empon-empon termasuk kunyit, kencur dan sebagainya serta herbal dalam bentuk sayuran, termasuk kelor, kecipir dan lain-lain," kata Inggrid, beberapa waktu lalu.
Kecipir termasuk tanaman legume (kacang-kacangan) yang kaya protein dari setiap bagian tanamannya yang sebetulnya bernutrisi, namun memiliki risiko menimbulkan alergi pada bayi seperti halnya kedelai. Sehingga agar aman, setiap bagian tanaman kecipir bisa diperkenalkan sebagai pangan sayur mulai bayi berusia 1 tahun dengan takaran sebagaimana sayur pada umumnya sekitar 1-2 sendok makan maksimal 3-4 kali sehari.
Untuk kencur adalah rempah jenis empon-empon yg umumnya tidak memiliki potensi sebagai alergen, maka bisa diperkenalkan sebagai bumbu masakan mulai bayi berumur 6 bulan dengan takaran 1/16 hingga 1/8 sendok teh maksimal 3-4 kali sehari.
"Jika melihat dari berita yang menyebutkan bahwa bayi yang meninggal itu sebelumnya mengalami sesak nafas, ada kemungkinan sesak nafasnya merupakan salah satu gejala alergi terhadap protein kecipir. Namun sesak nafasnya dapat pula disebabkan oleh adanya infeksi paru yang dialaminya sebelum ia diberikan ramuan herbal," ujarnya.
Ramuan tradisional daun kecipir umumnya dibuat dari daun kecipir mentah. Penting diketahui bahwa daun kecipir mentah mengandung sedikit zat toksik glikosida sianida yang dapat dihilangkan dengan cara memasak atau merebus daunnya. Bagian-bagian tanaman kecipir juga mengandung asam oksalat yang dapat memicu terbentuknya batu ginjal pada orang-orang yang rentan.
Terkini Lainnya
Badan POM Jemput Bola Pendampingan Izin Edar
Kutus Kutus Luncurkan Produk Aksara Bali & Sanga Sanga
Tujuh Khasiat Daun Kelor bagi Kesehatan
Setelah 10 Tahun Tertunda, Tolak Angin Batuk Akhirnya Diluncurkan
Dapatkan Tubuh Ideal dengan Konsumsi Suplemen Pelangsing Herbal
Ingin Kenalkan Jamu ke Anak? Bisa Ikuti Cara Ini Lho
Jamu Ternama Atasi Masuk Angin Dapat Penghargaan Indonesia Best Living Legend Brand 2024
Membawa Jamu ke Era Boba
Teguh Mengarungi Zaman, Resep Kebaikan Jamu Mendunia
Jamu Bisa Jadi Alat Diplomasi Budaya di Skala Internasional
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap