visitaaponce.com

Anak Sering Mimisan, Bahaya atau Tidak

Anak Sering Mimisan, Bahaya atau Tidak?
Ilustrasi(freepik.com)

Carmel, 7, kerap mengalami mimisan. Namun, biasanya mimisan cepat berhenti dan tidak terlihat ada yang aneh pada kesehatannya. Suatu waktu ia dibawa ke rumah sakit ketika jatuh dan hidungnya mimisan. Awalnya, ia dibawa ke puskesmas terdekat dari rumahnya. Petugas kesehatan melihat hidung Carmel mengalami pembengkakan dan menyarankan ia dirujuk ke rumah sakit. Informasi dari keluarga, hal tersebut sudah berlangsung beberapa waktu. Setelah didiagnosis dokter, ia diketahui menderita tumor pada hidungnya.

Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan-Kepala Leher RSUD Dr. Moewardi, dr. Ahmad Nurdiansyah menjelaskan, terdapat empat sinus di sekitar hidung yaitu sinus maxillary, ethmoid, frontalis dan sphenoid.

“Empat sinus ini berfungsi sebagai keseimbangan kepala pada saat kita posisi tegak. Jadi kalau ada sesuatu di sini situ baik itu suatu cairan dan lainnya pasti akan terjadi gangguan keseimbangan kepala sehingga kita akan mengeluh kepala terasa berat, pusing, kemudian kadang ada gejala lain seperti hidung tersumbat, pilek berkepanjangan, mimisan, sakit kepala dan lainnya,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Baca juga : Ini Penyebab Mimisan dan Cara Agar tidak Kambuh Lagi

Maka dari itu, sinus sangat penting untuk kegiatan sehari-hari karena dia juga berfungsi sebagai resonansi suara saat manusia berbicara, di mana ketika terdapat gangguan otomatis akan berpengaruh pada suara yang keluar berupa sengau.

“Jika mengalami gejala itu bisa diperiksakan ke dokter THT,” kata dr. Ahmad.

Tumor di hidung sendiri tediri dari tumor jinak dan ganas. Untuk menentukan jenis tumor ini dokter perlu mengambil sedikit jaringan dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Jadi dari wujudnya saja belum bisa ditentukan jenisnya jinak atau ganas.

Baca juga : Ini Cara Menangani Mimisan Anak

“Untuk tumor jinak ada polip, angiofibroma juvenile, dan inverted papiloma. Ada juga tumor ganas bergantung dari jaringan keganasannya. Ada dari dinding sinus atau hidung yang tumbuh menjadi tumor ganas yang kita kenal karsinoma sel skuamus, kemudian adenokarsinoma, adenokistik karsinoma, melanoma maligna, basa sel karsinoma,” tuturnya.

Operasi

Menurut Ahmad, penyebab tumor hidung masih diselidiki dan masih menjadi misteri karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti terpapar gas atau asap rokok, asap pabrik, ada juga konsumsi alkohol dan lain sebagainya.

“Gejala awal tumor hidung biasanya keluhannya hidung tersumbat sekitar 80%. Kemudian kalau kanker itu biasanya ada keluar ingus yang bercampur dengan darah ini cukup banyak khususnya sekitar 60% kemudian mimisan yang mengalir cukup banyak karena ada benjolan di hidung yang dipegang-pegang kemudian hidungnya digerak-gerakan, pencet-pencet tiba-tiba mimisan dan lainnya,” kata dr. Ahmad.

Untuk pemeriksaan tumor hidung prosedur yang akan dilakukan ialah diperiksa telinga, hidung, tenggorokan. Kemudian pemeriksaan kepala, leher, dan kelenjar getah bening. Untuk pemeriksaan penunjang dilakukan pemeriksaan radiologi, MRI, endoskopi, dan biopsi.

“Tata laksana sendiri untuk tumor hidung ini 80% dari tumornya dilakukan operasi. Tapi kita perlu pertimbangkan baik buruknya terhadap pasien. Jika tumornya sudah terlalu menyebar sampai ke otak atau ke mata dan berisiko, kita lebih memilih tatalaksana yang lain untuk pasien karena lebih aman. Tapi kalau memungkinkan untuk dilakukan operasi kita utamakan dilakukan operasi. Kemudian setelah itu kita bisa lanjutkan kemoterapi atau radioterapi,” pungkasnya. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat