visitaaponce.com

Curah Hujan Ekstrem, DKI Klaim Genangan Air Cepat Ditangani

Curah Hujan Ekstrem, DKI Klaim Genangan Air Cepat Ditangani
Petugas PPSU membersihkan sampah yang menyumbat saluran air saat banjir di Jalan Gunung Sahari, Mangga Dua, Jakarta, Selasa (18/1/2022).(dok.ant)

PEJABAT pelaksana (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto, mengatakan, cuaca yang ekstrem ditambah peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum (ROB), membuat beberapa wilayah di DKI Jakarta tergenang. Pihaknya mengklaim telah menangani dampak tersebut dengan cepat.

"BPBD sudah mendistribusikan bantuan logistik untuk para pengungsi, seperti makanan, perlengkapan bayi, selimut, obat-obatan, masker, hand sanitizer, dan lain-lain yang dibutuhkan oleh pengungsi. Bersama dengan pihak kelurahan setempat, PPSU, Dinas SDA, Satpol PP, Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), kami secara siaga dan tanggap membantu pengungsi dan menangani genangan,” kata Sabdo dalam keterangannya, Kamis (20/1).

Dari data BPBD DKI Jakarta, memaparkan update info genangan hingga pukul 18.00 WIB (19/1) ada 77 RT atau 0,253% dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta tergenang dengan ketinggian air antara 40-85 cm dan jumlah pengungsi sebanyak  1.194 jiwa dari 310 KK.

Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, Dudi Garnesia menuturkan, genangan-genangan yang masih ada di beberapa titik sedang ditangani oleh personel gabungan Pemprov DKI yang ditargetkan akan surut dalam waktu cepat.

“Ada 448 personel yang dikerahkan dan 119 pompa mobile yang digunakan dalam penanganan banjir pada 18 Januari. Sebagai tindak lanjut, kami juga terus memantau perkembangan genangan/banjir dan tinggi muka air di pintu-pintu air,” kata Dudi.

Seperti diketahui, intensitas dan curah hujan yang terjadi merata di seluruh wilayah DKI Jakarta selama periode 18 Januari (pukul 07.00 WIB) - 19 Januari (pukul 07.00 WIB) masuk kategori ekstrem, yaitu lebih dari 150 mm per hari.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat intensitas curah hujan harian mencapai 204 mm/hari di Stasiun Meteorologi Kemayoran. Ini menjadi curah hujan tertinggi di Jakarta selama periode November 2021-18 Januari 2022.

Curah hujan ekstrem ini berdampak terhadap genangan air di beberapa titik. Namun, Pemprov DKI Jakarta mengklaim telah siaga dan tanggap menangani titik-titik tergenang akibat curah hujan ekstrem ini dengan cepat.

"Upaya-upaya Pemprov DKI Jakarta yang sudah dan terus dilakukan sampai saat ini juga turut berkontribusi cepat surutnya genangan-genangan di beberapa titik," tambah Sabdo.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga memprediksi curah hujan ekstrem ini akan melanda Jakarta dan sekitarnya hingga 25 Januari 2022 sejalan dengan aktivitas angin permukaan dari utara, yang sangat kuat melintasi ekuator yang disebut dengan fenomena Cross-Equatorial Northerly (CENS).

Peneliti Cuaca BRIN Erma Yulihastin mengatakan, selain pada periode Januari 2022, potensi cuaca ekstrem masih akan meningkat pada Februari 2022. Hal ini disebabkan fenomena saat ini terjadi secara submusim, bukan dalam skala musim.

“Ansitipasinya [menghadapi cuaca ekstrem] harus dipersiapkan jangan hanya untuk bulan Januari saja. Sebab, Februari diprediksi gelombang lebih kuat,” tuturnya.

Menurutnya, mitigasi atas cuaca ekstrem harus dilakukan sejak dini. Saat ini, lanjutnya, masyarakat harus waspada karena hujan saat ini bersifat sporadis dengan intensitas sangat deras. (OL-13)

Baca Juga: Menyikapi Tuntutan Jaksa Hukuman Mati plus Kebiri, Kok Bisa?

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat