Fasilitas Interkoneksi Bawah Tanah Habiskan Rp150 Miliar
Pembangunan fasilitas interkoneksi bawah tanah pertama di Indonesia kawasan berorientasi transit di rubanah gedung UOB, Jakarta Pusat menghabiskan biaya Rp150 Miliar.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan pembiayaan menjadi tanggung jawab pihak manajemen UOB. “Jadi ini adalah fasilitas publik yang dibangun, sebuah partnership kemitraan antara kami di pemerintahan dan pihak swasta,” ujarnya.
Sementara, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William Sabandar membenarkan hal tersebut terkait pembiayaan yang menjadi tanggung jawab pihak pengembang. “Ini memang full 100 persen akan ditanggung oleh pihak developer kerja sama kita,” ujarnya kepada wartawan di Thamrin Nine, Gedung UOB, Jakarta Pusat, Kamis (7/7).
Lebih lanjut, ia mengatakan besaran biaya tersebut untuk membangunan fasilitas yang memilki kualitas berstandar internasional. Adapun pengerjaan fasilitas ini berlangsung selama 18 bulan kedepan. Selama pengerjaan dirinya bersama pihak pengembang harus memastikan bangunan di sekitarnya agar tidak roboh. “Kita berharap akan selesai 2023, karena ini agak lumayan sulit karena undrground tunnel, jadi yang bangun ini harus memastikan bahwa bangunan di sekitarnya tidak goyang dan roboh,” papar William.
Inisiasi pembangunan interkoneksi bawah tanah ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang Pembangunan Bangunan dan Fasilitas Interkoneksi Thamrin Nine- UOB–Stasiun Dukuh Atas BNI.
Adapun yang hadir diantaranya, Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud dan Direktur Utama PT Wisma Kartika, Alvin Gozali, dan disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar.
Akses pejalan kaki ini sepanjang 80 meter dengan lebar lima meter yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, seperti retail, storage room, eskalator, dan elevator.
Terowongan ini dibangun berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan kawasan berorientasi transit yang universal, termasuk ramah terhadap penyandang disabilitas. Terowongan ini melengkapi interkoneksi layang Stasiun Blok M BCA dan Blok M Plaza yang telah terbangun dan interkoneksi layang Stasiun Lebak Bulus Grab-Pondok Indah Square yang sedang dalam tahap konstruksi.
Selain itu, terdapat 5 interkoneksi bawah tanah dan layang yang saat ini sedang dalam tahap persiapan. Seluruh stasiun MRT sudah dirancang untuk dapat terkoneksi dengan bangunan sekitar. Untuk itu, PT MRT Jakarta mengundang para pemilik bangunan untuk berkolaborasi dalam mewujudkan jaringan interkoneksi di sepanjang jalur MRT. (OL-12)
Terkini Lainnya
Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT Jakarta Hanya Rp1 pada 22-23 Juni 2024
Jatuhnya Besi Ke Jalur MRT Merupakan Pelanggaran Hukum Fasilitas Publik
Lama Waktu Pemberhentian Operasional MRT Belum Bisa Dipastikan
Besi Proyek Jatuh, Operasional MRT Jakarta Berhenti Sementara
MRT, LRT, dan Transjakarta Izinkan Penumpang Untuk Berbuka Puasa di Dalam Kendaraan
Angkutan Umum Harus Bersih Dari Atribut Kampanye
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap