visitaaponce.com

Penutupan U-Turn Al-Azhar Cibubur, Warga Terjebak Macet Empat Jam

Penutupan U-Turn Al-Azhar Cibubur, Warga Terjebak Macet Empat Jam
Ilustrasi.(MI/Immanuel Antonius.)

BADAN Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan akan melakukan evaluasi terkait rekayasa lalu lintas penutupan u-turn atau putaran balik di depan Al-Azhar Syifa Budi, Cibubur. Ini dilakukan setelah menimbulkan kemacetan parah pada Senin (19/9). 

Salah satu warga, Victor Nababan, mengaku terjebak macet hingga 4 jam. Ia mengaku mengantarkan anaknya yang bersekolah di SMAK Penabur Kota Wisata pada pukul 06.00 WIB.

Ia mengaku perjalanan mengantarkan anak dari rumahnya di Taman Kenari Nusantara, Jalan Alternatif Cibubur, ke sekolah ditempuh dengan waktu 15 menit. Namun, saat kembali ke rumah memakan waktu hampir 4 jam.

"Luar biasa itu macetnya. Jadi, saya 4 jam di perjalanan baru sampai di rumah lagi," kata Victor ketika dihubungi, Senin (19/9).

Ia mengatakan penutupan u-turn atau putaran balik di depan Al-Azhar akan membuat jalanan menjadi tambah macet dari biasanya. "Biasanya ini kan macet. Namun dengan penutupan putaran balik depan Al-Azhar itu jadi tambah macet," katanya.

Kepala Humas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Budi Rahardjo mengatakan rekayasa lalu lintas penutupan u-turn atau putaran balik di depan Al-Azhar tersebut masih bersifat uji coba. Nanti kemacetan yang ditimbulkan dari hasil uji coba akan menjadi bahan evaluasi untuk menentukan penutupan u-turn akan dilanjutkan atau tidak. "Jadi itu bersifat uji coba. Pasti ada evaluasi," kata Budi ketika dihubungi, Senin (19/9).

Budi menjelaskan rekayasa lalu lintas penutupan u-turn masih dilanjutkan untuk mengumpulkan data kemacetan sebagai perbandingan sebelum dan sesudah rekayasa lalu lintas. Ia mengatakan rekayasa lalu lintas penutupan u-turn akan dilaksanakan maksimal dalam waktu sepekan. "Apabila dalam pelaksanaan 1-3 hari data-data sudah tercukupi uji coba dapat diberhentikan," katanya. Selain itu, ia mengatakan apabila selama uji coba terdapat kendala atau ada fakta di lapangan menimbulkan keadaan genting, u-turn dapat dibuka kembali atas diskresi dari pihak kepolisian. 

Sebelumnya, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan bersama dengan sejumlah instansi terkait akan melakukan uji coba Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) di ruas Jalan Transyogi, Kabupaten Bogor. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengurai kemacetan yang selalu terjadi di ruas jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Jakarta Timur ini, khususnya di segmen u-turn dekat Kota Wisata Cibubur.

Instansi yang terlibat dalam rekayasa itu antara lain Polres Kabupaten Bogor, Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kementerian PUPR wilayah DKI Jakarta–Jawa Barat. "Kegiatan uji coba direncanakan dilakukan pada Senin (19/9) sampai dengan Jumat (23/9)," kata Direktur Lalu Lintas BPTJ Sigit Irfansyah dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (17/9).

BPTJ telah melakukan analisa terhadap tiga skenario untuk mengoptimalkan MRLL tersebut. Berdasarkan hasil simulasi tiga skenario, Sigit mengatakan skenario optimal yakni melakukan penutupan u-turn 2 (Al-Azhar) dengan memaksimalkan penggunaan u-turn 1 (Cikeas) dan u-turn 3 (SPBU). Penutupan u-turn tersebut bersifat sementara dan akan dianalisis serta dievaluasi bersama-sama untuk mengambil kesimpulan sejauh mana penutupan u-turn 2 efektif diterapkan sebagai metode MRLL di kawasan tersebut.

Sigit juga menyampaikan MRLL yang akan diuji coba tersebut merupakan konsep yang diperoleh atas dasar masukan masyarakat. "Setelah melaksanakan pertemuan bersama masyarakat sebanyak kurang lebih tiga kali dan atas masukan masyarakat tersebut bersama-sama kemudian kami formulasikan simulasi penutupan u-turn 2 (Al-Azhar) dengan memaksimalkan penggunaan u-turn 1 (Cikeas) dan u-turn 3 (SPBU)," ujar Sigit.

Sigit mengingatkan bukan berarti kemacetan di kawasan Transyogi, khususnya di segmen u-turn dekat Kota Wisata tersebut, akan teratasi secara instan. Dia menegaskan, uji coba yang akan dilaksanakan tersebut merupakan proses untuk mengetahui kondisi riil di lapangan sebagai upaya mengurangi kemacetan. Ia memastikan persiapan sekaligus sosialisasi oleh stakeholders terkait dilaksanakan sejak 12-18 September 2022 melalui media sosial dan dilakukan secara langsung melalui pemasangan spanduk dan rambu sementara di sejumlah titik di ruas Jalan Transyogi. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat