Polisi Periksa Manajemen terkait Kericuhan Berdendang Bergoyang
POLRES Jakarta Pusat memeriksa dua orang dari manajemen festival musik Berdendang Bergoyang di Istora Senayan. Sebelumnya, sempat terjadi kericuhan di tempat tersebut sehingga polisi menghentikan festival musik tersebut pada Sabtu (29/10) malam.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan dua orang tersebut diperiksa untuk dimintai keterangan terkait jumlah tiket yang dicetak oleh manajemen. "Sampai saat ini kami masih melakukan pemeriksaan seputar jumlah tiket yang dicetak, karena sangat tidak sesuai dengan permohonan izin serta kapasitas Istora," kata Komarudin, ketika dihubungi, Minggu (30/10).
Komarudin menjelaskan kronologi hingga terjadi kericuhan di festival musik tersebut. Ia mengatakan event organizer (EO) awalnya telah mengantongi izin keramaian selama tiga hari, yakni Jumat hingga Minggu (28-30/10), di Istora Senayan, kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.
Pihaknya lalu menemukan pelanggaran oleh EO pada hari pertama. Ia mengatakan berdasarkan surat yang diajukan EO kepada Polres, terdapat 3.000 penonton pada hari pertama. Polisi juga menerima surat yang diajukan EO kepada Dinas Parekraf DKI Jakarta dan Satgas Covid-19 dengan total penonton sebanyak 5.000.
Namun, kenyataan di lapangan jauh berbeda. Pada hari pertama atau Jumat (28/10), jumlah penonton tembus di angka 20 ribu lebih. Pihaknya pun menemukan minimnya perhatian terhadap aspek keselamatan dan kesehatan untuk pengunjung dengan hanya menyediakan satu tenda dan lima petugas.
Selain itu, beberapa jalur evakuasi juga tertutup oleh panggung dan tenda. Berkaca dari kejadian hari pertama, polisi memangil manajemen pada Sabtu (29/10). Pihak manajemen diminta mengurangi jumlah panggung yang awalnya lima menjadi tiga panggung. Manajemen juga harus membatasi pengunjung dengan batas maksimal 10 ribu orang.
"Namun ini tidak diindahkan. Semalam kami menemukan jumlah pengunjung yang masuk tercatat dari Pintu 1 dan pintu 2 itu 21.500 lebih, di luar dari panitia," katanya.
Padatnya pengunjung tersebut berujung terjadi kericuhan dan saling dorong-dorongan. Pengunjung yang berada di luar akan masuk ke hall Istora. Namun, kondisi di dalam hall sudah penuh sesak.
"Di dalam sudah tidak memungkinkan untuk ditambah lagi tetapi pengunjung yang di luar tetap ingin masuk ke dalam. Inilah terjadi dorong-dorongan. Ada yang pingsan, ada yang lecet-lecet," katanya.
Melihat kondisi yang sudah tidak kondusif, kepolisian lalu menghentikan festival musik tersebut pada pukul 22.00 WIB. Adapun izin penyelenggaraan pada hari ini telah dicabut oleh pihak kepolisian. "Kami juga sudah membuat rekomendasi izin hari ini dicabut, tidak boleh dilakukan, karena beberapa pertimbangan yang tidak diindahkan," katanya. (OL-14)
Terkini Lainnya
Chris James Bahas Pentingnya Kasih Sayang yang Tulus di Single Roses
Kamila Batavia Rilis Single Berbahasa Jerman
SAE Rilis Single Ingat-Ingat Lagi
Dodit Mulyanto Rilis Single Ku Kira Mimpi
Triyuwana Rilis Single Pura-Pura Cinta
Mobil Tabrak Empat Orang di Grogol Petamburan
Polisi Diduga Melakukan Pungli terhadap Mobil Pick Up di Tol Halim
Polisi Buru Pelaku Pelecehan Wartawati di Trotoar Kawasan Alun-Alun Bogor
Kementerian PPPA Pastikan Kawal Dugaan Kasus Kekerasan Anak di Padang
2 DPO Pemilik dan Pembeli Sabu 45 Kg Dicari Polisi
Polisi Sita Aset Bandar Narkoba di Nunukan Kalimantan Utara
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap