visitaaponce.com

Rekan Indonesia Kritik Wali Kota Jakbar Atas Kasus Kematian Sekeluarga di Kalideres

Rekan Indonesia Kritik Wali Kota Jakbar Atas Kasus Kematian Sekeluarga di Kalideres
Ketua Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia DKI Jakarta, Martha Tiana Hermawan(MI/Selamat Saragih)

WALI KOTA Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko, menyatakan, satu keluarga (empat orang) yang tewas misterius di Kalideres, diduga karena kelaparan dan sangat tertutup pada warga sekitar. Bahkan diduga antisosial.

Banyak warga sekitar dan para tetangga menyebutkan, kejadian langka itu bisa terjadi disinyalir karena keluarga tersebut tertutup pada tetangga. Mereka tidak berinteraksi sosial dengan warga sekitar kediamannya di Kompleks Perumahan Citra Garden 1 Extension RT 007/RW 015 Blok AC5/7, Kalideres, Jakarta Barat.

“Saya dapat info dari lingkungan warga sekitar, baik RT dan RW setempat menyebutkan memang keluarga ini tertutup, tidak berinteraksi,” ujar Yani usai menyambangi rumah satu keluarga tewas tersebut.

“Kita mensinyalir kejadian menimpa para korban itu karena sifatnya antisosial. Padahal interaksi sosial itu penting,” lanjut Yani lagi.

Pernyataan wali kota Jakbar itu, dinilai Ketua Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia DKI Jakarta, Martha Tiana Hermawan,  tidak memiliki kepekaan sosial, dan secara etika kemanusiaan sangat tidak tepat.

Tian sapaan akrab Martha Tiana Hermawan menilai statemen wali kota yang menuduh korban kematian satu keluarga di Kalideres sebagai warga yang antisosial sangat tidak etis.

“Seharusnya sebagai pamong, wali kota Jakarta Barat tidak tergesa-gesa menuduh orang yang meninggal dengan negatif. Secara etika sebagai seorang pejabat itu tidak etis, orang sudah meninggal kok dituduh negatif,” ujar Tian, kepada wartawan, Minggu (13/11).

Menurut dia, Yani sebagai wali kota Jakbar ebelum mengeluarkan statemen harus memiliki data lengkap dari hasil mitagis dan investigasi masalah, tidak menuduh. Dengan mitigasi dan investigasi lengkap, maka wali kota bisa menjelaskan secara lengkap apa penyebab kematian satu keluarga di Kalideres itu.

“Tuduhan keluarga yang meninggal sebagai warga antisosial jelas tidak menjawab apa penyebab kematian satu keluarga tersebut,” jelas Tian.

Terlebih lagi, lanjutnya, dalam ilmu sosial yang menerangkan tentang antisosial memiliki banyak sebab. Tidak hanya karena faktor personal tapi bisa juga disebabkan faktor lingkungan.

“Secara garis besar, interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang menyangkut antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok ataupun individu dengan kelompok," ujar Tian.

Dalam proses interaksi sosial, karena dia merupakan hubungan sosial tentu terkadang mengalami kendala, dan kendala yang dialami tersebut bisa merubah interaksi sosial menjadi disosiatif bukan antisosial, tambah Tian.

“Proses ini merupakan keadaan yang dihasilkan karena adanya pertentangan antar anggota masyarakat. Proses sosial disosiatif juga disebut proses sosial disintegratif atau disjungtif,” ungkap Tian.

Banyak bentuk dari disosiatif seperti, persaingan, kontravensi, dan konflik.  “Kalau hanya asal sebut karena antisosial, ya itu alasan klise untuk menutupi kelemahan wali kota Jakarta Barat tidak memiliki pengetahuan dan wawasan soal apa itu interaksi sosial” kritik Tian. (OL-13)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat