Presiden Timbulkan Kegaduhan Pubik
![Presiden Timbulkan Kegaduhan Pubik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/5281ee2b0ee6eaec58ef0c0a37b0bc18.jpg)
NETWORK for Indonesian Democratic Society (Netfid) Indonesia menilai pernyataan kotroversial Presiden Joko Widodo terkait boleh kampanye dan berpihak telah menimbulkan kegaduhan publik. Hal tersebut juga mengindikasikan adanya dugaan ketidaknetralan pemerintah Presiden Jokowi pada penyelenggaraan Pemilu 2024. Presiden Jokowi beranggapan bahwa presiden dan menteri selain pejabat publik juga merupakan pejabat politik.
“Netfid Indonesia menilai bahwa Presiden Jokowi sangat berpotensi menimbulkan terjadinya pelanggaran dan kecurangan pada Pemilu 2024. Ini dipicu oleh dugaan keberpihakan presiden dan menteri serta seluruh pejabat yang ada di bawahnya ikut aktif berkampanye terhadap salah satu calon. Sebaliknya, secara jelas dinyatakan dalam UU Nomor 7 tahun 2017 Pasal 281 ayat 1 bahwa setiap pejabat dan aparatur negara tidak boleh kemudian menggunakan dan memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan politik menjelang pemilu,” terang Ketua Umum Netfid Indonesia, Muhammad Afit Khomsani.
Selain itu, keberpihakan kekuasaan dalam pemilu akan berpotensi melanggar prinsip pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia serta jujur dan adil. Adil sebagaimana dimaksud adalah setiap penyelenggara negara maupun penyelenggara pemilu memperlakukan setiap peserta pemilu secara adil tanpa membedakan, apalagi berpihak terhadap salah satu calon. Secara implisit, sesungguhnya pernyataan tersebut berimplikasi pada penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power).
Baca juga: Jokowi Sebut Presiden Bisa Kampanye, Timnas Anies : Kehilangan Sumber Teladan Baik
Dengan kekuasaan presiden dan juga pejabat publik lainnya seperti menteri dan aparatur negara kemudian melakukan aktivitas kampanye, secara tegas melanggar prinsip dasar demokrasi dan pemilu. Ini akan memengaruhi preferensi politik para pejabat yang ada dalam lingkaran birokrasi, intervensi kekuasaan terhadap alat negara, dan menjadikan hilangnya kebebasan dalam menentukan pilihan politik.
“Menjelang Pemilu 2024, jika kemudian Presiden Jokowi masih berambisi untuk memenangkan salah satu calon, maka potensi kecurangan dan pelanggaran akan semakin besar karena Netfid ketidaknetralan penyelenggara negara. Oleh sebab itu, sudah seharusnya Presiden Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan tetap menjaga netralitasnya dan memperingatkan kepada setiap pejabat publik dan aparatur negara untuk menjaga kondusifitas pemilu serta berlaku adil terhadap setiap peserta Pemilu sehingga pesta demokrasi lima tahunan menghasilkan pemimpin sesuai dengan harapan dan kehendak rakyat Indonesia,” tegasnya.
Baca juga: Yusril : UU Pemilu Memang Bolehkan Presiden Berkampanye
Netfid Indonesia pun mendesak Bawaslu untuk berani dan tegas dalam menindak setiap pejabat negara yang melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye pemilu, termasuk menindak pernyataan Presiden Jokowi atas dugaan ketidaknetralan beserta menteri dan aparatur negara lainnya yang diduga menguntungkan peserta Pemilu tertentu.(RO/Z-7)
Terkini Lainnya
PDIP akan Gelar Pelatihan Tim Kampanye untuk Pilkada 2024
Hari Anti Narkoba Sedunia Jadi Momentum Memutus Mata Rantai Narkoba di Indonesia
Kades Pati Deklarasikan Lutfi sebagai Cagub, Bawaslu Akui belum Dapat Tindak
Pasar E-commerce Indonesia Terbesar Ketiga di Dunia, Tren Belanja Online Konsumen Terus Meningkat
Penyandang Disabilitas Berhak Akses Informasi Kesehatan Memadai
Bawaslu Ingatkan Ada Potensi Gesekan Pada Tahapan Pilkada
Presiden Berpihak, Kualitas Demokrasi dan Kepercayaan Publik Terdampak
Presiden Diminta Cuti atau Mundur jika Masih Memihak
Presiden Jokowi Harus Cuti
Jokowi Ogah Pernyataan Boleh Berkampanye Diinterpretasikan Berbeda
Anies Baswedan Minta Timnas Amin Cabut Laporan Keberpihakan Jokowi di Pilpres 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap