Diprotes Warga, Dishub Tunda Penutupan U-Turn di Jalan Antasari
![Diprotes Warga, Dishub Tunda Penutupan U-Turn di Jalan Antasari](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/706fa429794b6f274a1cc5f3ba502680.jpg)
WARGA terus melanjutkan protes atas penutupan putaran balik atau U-turn di Jalan Antasari, Jakarta Selatan. Oleh sebab itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta pun menunda rencana penutupan U-turn tersebut.
Sebelumnya, pembongkaran U-turn di lokasi itu bukan yang pertama kali dilakukan. Saat pertama kali dilakukan penutupan U-turn pada Maret lalu, warga sudah melayangkan protes. Akibatnya, penutupan U-turn dengan beton separator dibongkar Dishub DKI.
"Jadi yang di Antasari, mengingat ada penolakan dari warga, kami tidak laksanakan terlebih dahulu," ungkap Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota, Rabu (24/5).
Setelah menunda penutupan U-turn di titik itu, Syafrin kini mengevaluasi kondisi lalu lintas di Jalan Antasari hingga ke jaringan Jalan TB Simatupang. Menurut dia, awalnya penutupan U-turn itu dilakukan untuk mengurangi antrian kendaraan yang keluar dari jalan tol Depok-Antasari (Desari) di pagi hari.
Baca juga: Diprotes Buat Macet, Penutupan U-turn Dibongkar Dinas Perhubungan DKI Jakarta
"Karena kan kita pahami, dengan adanya tol Desari, pada pagi hari, itu yang dari tol langsung numpuk di depan Simpang Antasari. Ini akan kita kaji apa yang bisa dilakukan sehingga antrean di sana bisa kita minimalisir," tuturnya.
Sementara itu, ia tidak mungkin melakukan contra flow di Jalan Layang Non Tol Antasari untuk menuju Blok M di pagi hari karena jalan layang tersebut kondisinya hanya memiliki empat lajur dengan masing-masing dua lajur untuk kedua arah.
Baca juga: DPRD DKI Minta Penutupan U-turn Dikaji Ulang
"Tidak mungkin untuk dibuat contra flow karena kita juga harus mempertimbangkan pergerakan volume lalu lintasnya," jelas Syafrin.
Di sisi lain, ia tetap menjalankan uji coba penutupan U-turn di lokasi lain seperti di wilayah Jakarta Utara. Uji coba tersebut akan tetap dibarengi evaluasi guna mendapatkan strategi yang paling tepat untuk mengatasi kemacetan.
"Iya kita terus lakukan penutupan. Kemudian ada evaluasi secara jaringan kira-kira mana yang dampak dari penutupan itu antreannya masih tinggi. Memang dari sisi mobilitas msyarakat masih panjang tapi dari sisi antrian jadi lebih pendek," tukasnya. (Z-10)
Terkini Lainnya
Bereskan Kemacetan, GMP Cari Solusi Bareng Unpad
Regulasi Pembatasan Usia Mobil atau Motor belum Bisa Diterapkan di Jakarta
Pemerintah Kota di Indonesia Harus Menyiapkan APBD untuk Membangun Moda Transportasi Massal
ITS Asia Pacific Forum 2024 Resmi Ditutup, Disebut Salah Satu Penyelenggaraan Forum Terbaik
Macet Cipulir, Pembangunan Saluran Air Baru Tuntas Akhir November
Libur Panjang, Kawasan Lembang Macet
Pemprov DKI Jakarta Didorong Cari Jalan Tengah Atasi Jukir Liar
Pendatang Baru di Jakarta Naik 74% dari Tahun Lalu
8 Juta Warga Jakarta Diprediksi Mudik, Meningkat 60%
Sopir Bus Angkutan Lebaran Jalani Tes Kesehatan Periksa Urine dan Narkoba
Pendaftar Mudik Gratis Membludak, Dishub DKI Jakarta Tambah Bus dan Kuota Peserta
Rp6,3 Miliar Bakal Pengadaan 5 Moge Listrik untuk Patwal Pejabat Pemprov DKI Jakarta
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap