visitaaponce.com

DPRD Dorong Pj Gubernur Semangat Benahi Kekurangan JIS

DPRD Dorong Pj Gubernur Semangat Benahi Kekurangan JIS
Jakarta International Stadium (JIS)(MI/Rudi Kurniawansyah)

DPRD DKI Jakarta meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk menyempurnakan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) agar dapat digunakan untuk Piala Dunia U-17.

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan Heru harus memiliki semangat seperti gubernur-gubernur sebelumnya untuk membenahi kekurangan JIS. Hal ini diutarakan Ismail karena JIS dibangun sejak kepemimpinan Fauzi Bowo (Foke) hingga Anies Baswedan.

“Ketika finalisasi terbangun ditemukan ada beberapa kekurangan, justru ini lah yang menjadi challenge tantangan pimpinan saat ini menyempurnakan. Itu namanya estafet pembangunan. Bukan kemudian mengubur hidup-hidup sesuatu yang sudah diperjuangkan oleh pimpinan-pimpinan sebelumnya,” kata Ismail kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (5/7).

Baca juga: PKS Tergelitik Hasil Audit Ahli Rumput JIS

Ismail juga kembali mengulas sejarah pembangunan JIS. Kala itu, ujar Ismail, penentuan lokasi pembangunan JIS dilakukan di era Joko Widodo (Jokowi). Namun, pembangunan baru terealisasi di kepemimpinan Anies Baswedan.

“JIS ini kebanggaan kita warga Jakarta karena proyek ini bisa terwujud dengan kesepakatan bersama antara eksekutif, legislatif, dan mengakomodir keinginan masyarakat Jakarta untuk memiliki stadion yang bisa dibanggakan,” tambah Ismail.

Baca juga: Sudirman Said Heran Pemerintah Seakan Cari Kesalahan Anies Melalui JIS

Meski demikian, Ismail mengaku dirinya tidak menuduh Heru menguburkan harapan warga Jakarta untuk memiliki stadion sendiri.

Ia menegaskan bahwa dirinya ingin Heru melanjutkan pembangunan di JIS agar dapat terus digunakan di kegiatan-kegiatanlainnya.

“Saya tidak menuding Pj Gubernur (Heru Budi Hartono). Kan terlihat di sini tidak ada satu spirit (semangat) untuk menyempurnakan padahal kalau lihat dari estafet yang dilakukan dari dua gubernur sebelumnya itu justru terlihat saling menyempurnakan, satu menetapkan titiknya, dua mengeksekusi lahannya, tiga merealisasikan bangunannya,” ujar Ismail.

“Seharusnya yang berikutnya ini lebih mudah. Kalau ada yang dibilang kurang sempurna ya definitifkan kekurangan sempurnanya itu pada aspek apa, pada sektor apa, maka sempurnakan lah itu,” tambahnya. (Far/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat