Bertemu Heru di Balai Kota DKI, Koster Curhat Bali Makin Macet
![Bertemu Heru di Balai Kota DKI, Koster Curhat Bali Makin Macet](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/80b3d0ccb4db01ca6c694e3c2da801dc.jpg)
GUBERNUR Bali I Wayan Koster datang ke Jakarta menemui Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI Jakarta siang ini. Kedatangan Koster serta jajaran Pemprov Bali, Pemkab Badung, dan Pemkot Denpasar tersebut bertujuan menghadiri penandatanganan nota kerja sama antara Pemprov Bali dan Pemprov DKI Jakarta.
Salah satu poin kerja sama tersebut adalah berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mengembangkan transportasi massal. Koster mengungkapkan pihaknya harus melakukan perubahan terhadap pola mobilitas warga Bali. Jika tidak, kemacetan di Bali akan kian parah.
"Khususnya yang berkaitan dengan penanganan transformasi transportasi publik, ya Bali harus belajar dengan DKI Jakarta," kata Koster, Senin (10/7).
Baca juga : Pemprov DKI Uji Coba Pengaturan Jam Kerja ASN
Kebutuhan akan transportasi massal, lanjut Koster, didasari kondisi kemacetan di Bali yang makin ruwet. Koster pun curhat di hadapan Heru bahwa kondisi kemacetan disebabkan faktor warga Bali serta turis yang lebih senang menggunakan kendaraan roda dua.
"Salah satu masalah yang kami hadapi adalah macet terutama di Kabupaten Badung dan Denpasar. Itulah sebabnya kami mulai memikirkan tranportasi publik salah satu yang sedang kami canangkan adalah pengembangan transportasi berbasis rel yaitu LRT dan saat ini sedang kajian kerja sama dengan pemerintah Korea Selatan," jelasnya.
Baca juga : DPRD DKI Sebut Dinas Perhubungan Juga Jadi Salah Satu Penyebab Kemacetan
Ia menegaskan solusi untuk mengatasi kemacetan ini harus segera diambil karena Bali sebagai salah satu daerah yang juga berfungsi secara nasional dengan seringnya Bali menjadi tuan rumah berbagai acara internasional.
Selain itu, Bali yang 54% ekonominya ditopang oleh pariwisata harus menyediakan iklim wisata yang nyaman termasuk soal transportasi.
Lokasi-lokasi yang rawan kemacetan di Bali antara lain Kuta, Badung, Denpasar, Sanur, hingga ke Ubud.
Bali pun berencana menata ulang transportasinya hingga 100 tahun ke depan. Hal ini sudah didukung oleh pemerintah melalui pengesahan peraturan daerah tentang haluan pembangunan 100 tahun.
"Jadi nggak ada pilihan lain. Kami harus membuka ruang ini dan memang salah satu masalah yang kami hadapi tidak mudah karena budaya masyarakat masyarakat Bali itu sangat suka pakai sepeda motor dari pada peta tranportasi umum. Tapi saya kira kondisi akan menuntut dan merubah perilaku masyarakat di Bali," tukasnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
Gandeng Kapal Wisata, Sudamala Resorts Promosikan Potensi Pariwisata Lombok
Lembaga Kursus di Bali Targetkan Kirim 3.000 Siswa Magang ke AS hingga Taiwan
2 Ton Alat Kesehatan Bermerkuri Ditarik dari Faskes di Bali
13.500 Pelari bakal Ramaikan Maybank Marathon 2024 di Bali
103 WNA asal Tiongkok, Taiwan dan Malaysia Ditangkap Imigrasi Bali
Bereskan Kemacetan, GMP Cari Solusi Bareng Unpad
Regulasi Pembatasan Usia Mobil atau Motor belum Bisa Diterapkan di Jakarta
Pemerintah Kota di Indonesia Harus Menyiapkan APBD untuk Membangun Moda Transportasi Massal
ITS Asia Pacific Forum 2024 Resmi Ditutup, Disebut Salah Satu Penyelenggaraan Forum Terbaik
Macet Cipulir, Pembangunan Saluran Air Baru Tuntas Akhir November
Libur Panjang, Kawasan Lembang Macet
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap