Food Estate Kepulauan Seribu Berongkos Besar, PKS Butuh Pelabuhan Khusus
![Food Estate Kepulauan Seribu Berongkos Besar, PKS: Butuh Pelabuhan Khusus](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/405b7a660a65ef6ab8735a283ab60758.jpg)
KETUA Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menilai rencana Pemprov DKI Jakarta untuk pembangunan food estate atau lumbung pangan di Kepulauan Seribu membutuhkan biaya yang cukup besar. Pasalnya, untuk kawasan daratan Jakarta, ketersediaan pangan masih terbatas dan efeknya harga berbeda dengan di darat kalau itu dijadikan lumbung pangan.
"Pasti ada cost tambahan. Karena logikanya barang ada di daratan, tetapi lumbungnya di sana (Kepulauan Seribu)," ujar Ismail kepada awak media, Kamis (21/3). Lumbung pangan bisa berjalan dengan optimal jika pemerintah dalam hal ini membuka pelabuhan khusus untuk pasokan bahan pangan yang tadinya masuk ke Jakarta sehingga bisa desentralisasi menuju Kepulauan Seribu.
"Kemudian di sana diatur pergudangan dan distribusinya, baru dikirim di daratan Jakarta. Meski demikian, dibutuhkan cost tambahan karena tidak bisa langsung ke daratan," ujarnya.
Baca juga : Bangun Food Estate, Heru Budi Hartono Sebut Kepulauan Seribu Paling Potensial
Politikus PKS itu juga masih belum mengetahui manfaat yang akan dirasakan warga Jakarta jika benar Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membangun lumbung pangan pada 2025. "Saya enggak tahu, apakah ada sisi lain yang dilihat yang jadi benefit. Misal dengan ada lumbung pangan dipastikan enggak akan ada keterbatasan. Kedua, dari sisi harga kompetitif," ujar Ismail.
"Jangan kebalik nanti di daratan Jakarta yang mahal. Ini yang harus dibahas. Saya belum baca kajiannya," pungkasnya.
Sebelumnya, Heru Budi Hartono menjelaskan terkait pembangunan lumbung pangan atau food estate di wilayah Kepulauan Seribu pada 2025. Heru mengatakan, rencana tersebut masih sebatas kajian.
"Itu masih kajian, apa yang potensi dan bisa mempercepat untuk pangan Jakarta," jelasnya kepada awak media di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (20/3). Heru mengatakan, dari hasil kajian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kawasan tersebut memiliki sejumlah potensi untuk ketahanan pangan Jakarta.
"Kajian BRIN dan Bappenas, di situ potensi untuk lumbung pangan karena di sana kan ada ikan, di sana ada rumput laut, dan lainnya," ujar Heru. Lokasi yang dinilai strategis tersebut tidak bisa dibangun di wilayah pesisir seperti Jakarta Utara karena rentan pencemaran air laut. (Z-2)
Terkini Lainnya
Avrist Assurance Berbagi Kebahagiaan di Idul Adha: Bersama Membangun Kebaikan melalui Kurban
Kepulauan Seribu Diguncang Gempa 5,4 Magnitudo
Wanita yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Ternyata Dibunuh dan Dibawa dari Bekasi
Polisi Ungkap Hasil Visum Sementara Mayat Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari
Mayat Perempuan dengan Wajah Hancur Ditemukan di Pulau Pari Kepulauan Seribu
Rekomendasi Wisata Kepulauan Seribu yang Wajib Dikunjungi, Cocok untuk ajak Teman Liburan
PKS DKI: Pecat Anggota DPRD yang Main Judi Online
PKS Usung Anies-Sohibul dalam Pilgub Jakarta, Relawan: Anies Butuh Wakil Selevel Menteri
PKS Dituntut Buktikan Presiden Jokowi Tawarkan Kaesang ke Banyak Parpol Jelang Pilkada Jakarta
PKS Usung Anies-Sohibul, PKB: Jakarta Butuh Pemimpin yang Plural
PKB Ingin Ada Koalisi Besar di Pilgub Jakarta
Ilham Habibie Optimis Bersanding dengan PKS untuk Pilgub Jabar 2024
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap