Menyesal Bunuh Paman, Pelaku Saya Sedih Kok Bisa Sampai Segitunya
![Menyesal Bunuh Paman, Pelaku: Saya Sedih Kok Bisa Sampai Segitunya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/38e938f1e3e3ef8613ca34d93bbdf543.jpg)
FAIZAL Arifin, 23, mengaku menyesal usai membunuh AH, 32, pamannya sendiri yang jasadnya dibungkus sarung, kemudian dibuang di wilayah Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
Pelaku tega membunuh pamannya lantaran kesal karena sering diperlakukan tidak baik oleh korban selama menjaga warung kelontong yang mereka kelola. "Saya menyesal atas perilaku saya dan saya berjanji tidak akan mengulangi lagi," kata Faizal di Kantor Polda Metro Jaya, Selasa (14/5).
Pelaku melancarkan aksi sadis itu di warung kelontong milik pamannya, di Jalan Lempar Cakram, Benda Baru, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (10/5) sore.
Baca juga : Polisi Ungkap Detik-Detik Pembunuhan Mayat dalam Sarung di Pamulang
Dia membunuh korban menggunakan golok milik pedagang kelapa yang berada persis di sebelah warung. Golok diambil saat pedagang kelapa itu sedang salat Jumat. "Saya sempat tersungkur setelah melakukan itu, saya sangat menyesal, saya sedih kok bisa sampai segitunya," ujarnya.
Kasubdit Resmob Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya AKB Titus Yudho Ully mengatakan pihaknya meringkus dua pelaku terkait kasus pembunuhan tersebut. Selain Faizal, penyidik juga mengamankan Naedi, 26, penjual Soto Lamongan yang berjualan di seberang warung milik korban.
Kedua pelaku terancam hukuman penjara maksimal seumur hidup karena terbukti melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 dan/atau Pasal 181 dan/atau Pasal 221 KUHP.
Baca juga : Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Sarung di Pamulang Tangsel
Kejadian berawal saat pelaku yang bekerja di tempat korban mengaku sering diperlakukan kurang baik. "FA bekerja di tempat korban diperkirakan sudah empat bulan, terhitung sejak Januari 2024. Selama pelaku bekerja di warung rokok tersebut sering mendapatkan perlakukan kurang baik dari korban selaku pemilik warung," kata Titus.
Pelaku pun sakit hati dan marah, kemudian mendatangi warung penjual kelapa dengan maksud mengambil golok. "Sekitar pukul 15.30, usai melayani pelanggan dan pada saat korban masih makan mie ayam, secara tiba-tiba FA mengambil golok yang telah disimpan dan membacok korban sebanyak empat kali hingga meninggal."
Faizal lalu menemui Naedi dan mengatakan bahwa korban telah tewas. Malam harinya Faizal membuang tubuh korban menggunakan sepeda motor dengan kondisi ditutupi dengan kain sarung dan dimasukan ke dalam karung goni yang sempat dibeli di sebuah warung. Sementara Naedi berada di warung milik korban untuk mengawasi keadaan dan membantu membersihkan golok serta mengembalikannya ke penjual kelapa. (J-2)
Terkini Lainnya
Kapolda Metro Janji Tuntaskan Semua Perkara Firli Bahuri
KPK Minta Polisi Perkuat Pengamanan di Rumah Barang Sitaan
Polda Metro Jaya Periksa Pendeta Gilbert Lumoindong
Polisi Tangkap Kurir Narkoba yang Beraksi di RS Jakarta Selatan, 45 Kg Sabu Disita
Polda Metro Ungkap Identitas Perempuan Tewas Tanpa Busana di Cipayung
Mayat Wanita Diduga Dibunuh, Polda Metro Jaya Olah TKP Ulang
Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang, Pelaku Tega Bunuh Korban Karena Sakit Hati
Dendam dan Sakit Hati jadi Motif Pelaku Tabrak Lari di Gerbang Tol Cakung-Kelapa Gading
Single Sakit Hati, Pelampiasan Isi Hati Vito Gusman
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap