visitaaponce.com

Hari Lahan Basah SeduniaGMKI Ajak Jaga dan Lestarikan Lahan Basah

Hari Lahan Basah Sedunia:GMKI Ajak Jaga dan Lestarikan Lahan Basah
GMKI Ajak Untuk Menjaga danMelestarikan Lahan Basah.(MI/Belvania Sianturi)

MEMPERINGATI Hari Lahan Basah Sedunia (World Wetlands Day) yang diperingati setiap tanggal 2  Februari, Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Jefri Gultom meminta pemerintah agar serius dalam menjaga atau melestarikan lahan basah yang ada di Indonesia.

"Kami juga meminta kepada pemerintahan agar serius dalam menjaga atau melestarikan lahan basah yang ada di Indonesia, karena hal itu merupakan kekayaan SDA Indonesia yang sangat luar biasa. Keeping Wetlands is an effort to prevent natural disasters in Indonesia  (menjaga lahan basah merupakan upaya pencegahan terjadinya bencana alam di Indonesia)", kata Jefri dalam keterangannya, Senin (1/2).

Jefri Gultom menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya lahan basahnya, namun sekaligus juga membuktikan kerawanan terhadap bencana alam. Dan Indonesia adalah negara kepulauan terbesar yang terletak di antara dua lempeng benua yang menjadikan negara kepulauan ini memiliki risiko bencana gempa, letusan gunung berapi, tsunami, banjir dan tanah longsor 10 kali lebih besar dibandingkan dengan negara lainnya.

"Kondisi ini diperparah dengan predikat Indonesia as a tropical country yang memiliki tingkat kerentanan terhadap dampak perubahan iklim yang cukup tinggi", katanya.

Menurutnya kegiatan manusia yang tidak melindungi, tidak menjaga, bahkan merusak demi beberapa alasan (terutama berlatar belakang ekonomi) adalah faktor utama penyebab terjadinya berbagai kerusakan dan bencana di muka bumi. Beberapa dekade terakhir bahkan bencana meningkat secara drastis, seiring dengan semakin parahnya perubahan iklim yang berkontribusi terhadap cuaca yang lebih ekstrim dan semakin tidak terduga.

Degradasi dan kerusakan ekosistem turut meningkatkan kerawanan ekosistem terhadap bencana. Lahan basah yang kondisinya masih baik haruslah dijaga dan dipertahankan, sementara lahan basah yang telah terdegradasi dan rusak harus segera dipulihkan dan dikembalikan fungsi serta manfaatnya, agar ekosistem kembali menjadi kuat.

"Ekosistem lahan basah yang kuat akan mengurangi risiko bencana bagi ekosistem itu sendiri dan masyarakat yang tinggal di sekitarnya", jelasnya.

Jefri Gultom menegaskan sebagai organisasi mahasiswa Kristen terbesar di Indonesia, akan selalu konsisten dalam menyuarakan pentingnya menjaga dan melindungi Wetlands Indonesia untuk investasi masa depan bangsa. GMKI juga memiliki posisi yang trategis di tingkat Internasional karena terhimpun di dalam World Christian Student Federation (WSCF).

Hal senada, Ketua Bidang Hubungan Internasional Pengurus Pusat GMKI Fawer Sihite menyebut Indonesia memiliki lahan gambut terbesar kedua di dunia dengan luas mencapai 22,5 juta hektare.

"Berdasarkan data Global Wetlands pada tahun 2019, Indonesia memiliki lahan gambut terbesar kedua di dunia dengan luas mencapai 22,5 juta hektare (ha). Sedangkan urutan pertama ditempati Brasil dengan luas lahan gambut sebesar 31,1 juta ha. Sementara provinsi pemilik lahan gambut terbesar adalah Papua dengan luas 6,3 juta ha. Disusul kemudian Kalimantan Tengah (2,7 juta ha), Riau (2,2 juta ha), Kalimantan Barat (1,8 juta ha) dan Sumatera Selatan (1,7 juta ha). Selain itu ada Papua Barat (1,3 juta ha), Kalimantan Timur (0,9 juta ha) serta Kalimantan Utara, Sumatera Utara, dan Kalimantan Selatan yang masing-masing memiliki 0,6 juta ha", jelas Fawer. (AP/OL-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat