visitaaponce.com

Kubah Lava Barat Daya di Puncak Gunung Merapi Bertambah Tinggi

Kubah Lava Barat Daya di Puncak Gunung Merapi Bertambah Tinggi
Gunung Merapi(ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat kubah lava di barat daya puncak Gunung Merapi bertambah tinggi dibandingkan hari Jumat (30/7).

Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan dari analisis morfologi Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2, kubah lava barat daya bertambah tinggi sekitar 3 meter dengan volume 1.895.000 meter kubik.

"Sedangkan volume kubah lava tengah relatif tetap," kata Hanik, Sabtu (7/8).

Selama sepekan tersebut, ujarnya, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut. Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal, tekanan lemah dan tinggi 300 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada tanggal 3 Agustus 2021 pukul 06.10 WIB.

"Pada minggu ini terjadi 7 kali awan panas guguran ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter. Guguran lava teramati sebanyak 84 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," ungkapnya.

Sedangkan kegempaan, Hanik menyebutkan dalam minggu ini terjadi aktivitas 7 kali gempa Awan panas Guguran (AP), 505 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 5 kali gempa Low Frekuensi (LF), 2.415 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.104 kali gempa Guguran (RF), 145 kali gempa embusan (DG) dan 9 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu.

Baca juga: Kubah Lava Puncak Gunung Merapi Terus Tumbuh

Sementara deformasi yang dipantau menggunakan EDM (electronics distance measurement) pada minggu ini menunjukkan terjadinya laju pemendekan jarak sebesar 12 sentimeter per hari.

Hanik juga mengungkapkan terjadinya hujan di kawasan puncak yang tercatat di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan sebesar 46 milimeter per hari selama 25 menit.

"Ini tercatat di Pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang, pada Sabtu (31/7) lalu," ungkapnya.

"Meski hujan, tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," imbuhnya.

Dengan kondisi itu, BPPTKG masih menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

"Status masih ditetapkan dalam tingkat Siaga atau Level III," tuturnya.

Kondisi itu pula, imbuhnya, potensi bahaya juga tidak mengalami perubahan. Potensi bahaya saat ini masih berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Tenggara-Barat Daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

"BPPTKG merekomendasikan Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini. Sedangkan masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya," tukasnya.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat