KKP Jajaki Wisata Paus Terdampar di Raja Ampat
![KKP Jajaki Wisata Paus Terdampar di Raja Ampat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/09/275b3f0086caaf864926a088d20ea459.jpg)
KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Kawasan Konservasi Daerah Raja Ampat, Papua Barat, menjajaki wisata budaya paus sperma.
Tujuan wisata untuk edukasi dan daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Kampung Arborek. Langkah ini menyusul terjadinya peristiwa mamalia laut terdampar di wilayah tersebut.
Belum lama ini, KKP mengaku telah menangani mamalia laut terdampar dari jenis paus sperma di depan Pulau Gam. Arus membuat paus sperma bergeser hingga ke perairan Pulau Arborek, yang merupakan Kawasan Konservasi Daerah (KKD) Raja Ampat.
Baca juga: KKP Dalami Penyebab Paus Terdampar di Cirebon
“Setelah menangani mamalia laut bersama aparat setempat dan warga Kampung Arborek, muncul keinginan untuk memanfaatkan bangkai paus sebagai sarana edukasi dan memberikan daya tarik bagi wisatawan,” ujar Kepala LPSPL Sorong Santoso Budi Widiarto dalam rilis KKP, Minggu (5/9).
Lebih lanjut, dia mengungkapkan pemilihan lokasi dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan warga. Sehingga, pihaknya memilih lokasi yang jauh dari pemukiman dan aktivitas warga. Adapun paus akan terurai dalam waktu sekitar 8 bulan.
Baca juga: BOR RS Menurun, Sandiaga: Ada Titik Terang Pembukaan Wisata
LPSPL Sorong telah melakukan penanganan terhadap mamalia laut terdampar sebanyak 40 kasus selama pandemi covid-19 atau sejak 2 tahun terakhir. Sedangkan, di wilayah Papua Barat terjadi sebanyak 11 kasus mamalia laut terdampar.
Dari sejumlah kasus tersebut, 16 kasus ditangani secara langsung oleh LPSPL Sorong. Sementara, 24 kasus ditangani dengan melibatkan pemerintah daerah, pengelola kawasan konservasi, mitra pemerintah dan masyarakat secara langsung.
"Dalam 5 tahun terakhir, lebih dari 700 orang dilatih di wilayah kerja LPSPL Sorong. Bekerja sama dengan pemerintah daerah dan mitra pemerintah melalui program Sea Project,” jelas Santoso.(OL-11)
Terkini Lainnya
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Proses Pelaporan Inovasi Daerah Papua akan Dipermudah
Imunitas masih Rendah, Bahaya Malaria masih Intai Anak
Prakiraan Cuaca Rabu (19/6) di Wilayah Indonesia: Potensi Hujan dan Gelombang Laut
Aktivitas Ekonomi dan Sosial di Papua Berjalan Normal
Respons All Eyes On Papua, DPR Minta Persoalan Alih Fungsi Lahan Libatkan Para Ketua Adat
Ikan Paus Terdampar di Perairan Rokan Hilir
Umat Katolik Berkumpul Dengarkan Khotbah Misa Paskah Paus Fransiskus
Sejarah Hari Konvensi Paus 2 Desember
Sketsa 'Rahasia' Michelangelo akan Dipamerkan untuk Umum
Kapal Melaju Kencang Berisiko Bunuh Paus Sikat Atlantik Utara
Fosil Tengkorak Paus Berusia 12 Juta Tahun Ditemukan di Maryland
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap