visitaaponce.com

Rehab SMPN 2 Cikalongkulon Tak Beres, Siswa dan Guru Menderita

Rehab SMPN 2 Cikalongkulon Tak Beres, Siswa dan Guru Menderita
Lingkungan SMPN 2 Cikalongkulon di Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terlihat kumuh sebab rekanan tidak menyelesaikan(MI/Benny Bastiandy)

RATUSAN siswa SMPN 2 Cikalongkulon Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, jadi korban ketidakberesan pihak rekanan. Mereka harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar bergiliran, sebab ruangan kelas yang biasa digunakan belum selesai dikerjakan pihak rekanan.

Berdasarkan informasi, pekerjaan konstruksi rehabilitasi bangunan SMPN 2 Cikalongkulon dikerjakan CV Kanca Satia Utama, dengan nilai kontrak sebesar Rp935.878.593,10. Sesuai kontrak, pengerjaannya dimulai Agustus 2021 dan selesai pada Oktober 2021.

Namun, karena hingga batas kontrak pekerjaan belum kunjung selesai, maka Pemkab Cianjur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat melakukan perpanjangan selama 1 bulan.

Miris, di masa perpanjangan waktu pengerjaan, rehabilitasi enam ruang kelas, ruang laboratorium, perpustakaan, serta ruang guru, kepala sekolah, dan tata usaha, belum juga selesai.

"Pengerjaan rehab diawali bulan Agustus dan harusnya selesai bulan Oktober. Namun sayang sekali, hingga November kondisinya belum juga selesai," kata Kepala SMPN 2 Cikalongkulon, Nita Helida, Kamis (25/11).

Nita tak memungkiri, belum selesainya rehab pembangunan ruang kelas berdampak terhadap kegiatan KBM. Padahal, di tengah kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas saat ini, siswa dan guru berharap bisa melaksanakannya.

"Sekarang hanya ada tiga ruang kelas yang bisa digunakan. Terpaksa kami gilir disesuaikan dengan jadwalnya. Ada yang masuk, ada juga yang dilakukan secara daring," ujarnya.

Di SMPN 2 Cikalongkulon terdapat sebanyak 674 siswa. Sedangkan jumlah guru berstatus PNS sebanyak 11 orang dan non-PNS sebanyak 13 orang. "Sebagai penerima manfaat, kami tentu berharap rehab bisa diselesaikan tahun ini. Sehingga bisa mengimplementasikan visi dan misi sekolah kami," pungkasnya.

Wakil Bupati Cianjur, Tb Mulyana Syahrudin, mengaku geram melihat progres pengerjaan rehabilitasi SMPN 2 Cikalongkulon yang baru mencapai sekitar 45%. Padahal, batas waktu hingga akhir tahun ini hanya tinggal sebulan lagi.

"Tampaknya ini mandek. Jadi kontraknya itu berakhir pada 25 Oktober 2021. Kemudian diperpanjang satu bulan. Hari ini (25 November) kontraknya selesai. Tampaknya tidak ada progres," sebut Mulyana.

Mulyana menegaskan cukup repot dengan kondisi itu. Ia tak mengetahui persis pada klausul kontraknya ada perpanjangan kedua atau tidak.

"Kalau tidak ada perpanjangan (kedua), tampaknya ini harus putus kontrak. Saya prediksi ini tidak akan selesai karena progresnya jauh di bawah harapan. Sangat sulit mengejar sisa pekerjaan 55% dalam waktu sebulan," tegas Mulyana.

Mulyana juga memikirkan nasib para siswa SMPN 2 Cikalongkulon. Jika diputus kontrak, harus dipikirkan tempat kegiatan belajar siswa.

"Sekarang kan hanya ada tiga ruang kelas. Itupun yang tidak direhab. Kondisi seperti ini sangat miris di tengah upaya kami Pemkab Cianjur sedang mengejar peningkatan indeks pendidikan untuk akselerasi IPM," ucapnya. (OL-13)

Baca Juga: Stakeholder Bandara Ngurah Rai Gelar Pelatihan Penanganan Insiden

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat