Hulu Sungai Tengah Normalisasi Sungai dan Angkat Tanah Longsor
![Hulu Sungai Tengah Normalisasi Sungai dan Angkat Tanah Longsor](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/736c1956d7255916d6f72d0e8f9f8840.jpg)
PASCABENCANA banjir dan tanah longsor pada akhir November lalu, Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, mulai menurunkan sejumlah alat berat guna mengeruk (normalisasi) sungai, pembersihan sampah, dan membuka akses jalan yang tertimbun longsor.
Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Ahmad Yani, Sabtu (4/12), mengatakan upaya normalisasi sungai dilakukan di sejumlah kecamatan seperti Hantakan, Haruyan, dan Kayu Rabah. "Alat berat sudah diturunkan untuk normalisasi sungai guna mengurangi ancaman banjir, pembersihan sampah sungai, dan membuka akses jalan yang tertimbun longsor," ungkapnya.
Adapun teknis pelaksanaan penanganan pascabanjir dilimpahkan ke masing-masing kecamatan. Selain itu pemkab setempat juga telah melaporkan dan meminta bantuan Balai Besar Sungai terkait pengerukan sungai dan penanganan permasalahan sampah sungai (raba) ini.
Pantauan Media Indonesia, alat berat ekskavator mulai bekerja membuka akses jalan yang tertimbun longsor di Desa Arangani. Di ruas jalan menuju Desa Datar Ajab, Kecamatan Hantakan, ada yang tertimbun longsor. Kondisi ini membuat akses jalan menuju desa dan dusun di pedalaman menjadi semakin sulit ditembus. Di sisi lain hujan juga membuat ruas jalan yang didominasi jalan tanah tersebut rusak parah.
"Sedikitnya ada 11 titik longsor di wilayah Kecamatan Hantakan," tutur Kasman Susanto, Ketua Posko Meratus. Di samping membuka akses jalan yang tertimbun longsor, alat berat ini juga akan bekerja mengeruk sungai di bagian hulu Pegunungan Meratus di Desa Datar Ajab.
Hingga kini bencana banjir di Kalsel masih merendam sejumlah wilayah dataran rendah di Kabupaten Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, dan Hulu Sungai Selatan. Ketinggian banjir juga sudah jauh berkurang.
Data BPBD Provinsi Kalsel, mencatat tanah longsor terjadi di 39 titik tersebar di Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah dan Hulu Sungai Selatan. Banjir dan tanah longsor juga menyebabkan 10.685 keluarga atau 31.136 jiwa terdampak banjir. Sebanyak 18 jembatan rusak dan hancur serta 116 fasilitas umum rusak ringan dan berat. (OL-14)
Terkini Lainnya
Curah Hujan Masih Tinggi, Masyarakat Diimbau Siaga Bencana
Banjir Rendam 13 Desa di Banggai Laut
Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Jakarta Tergenang Air
3 Juli Hari Apa? Yuk Kita Peringati dan Terapkan Sehari-hari
Tegal Alur-Kamal Muara Direvitalisasi, Heru Budi Jamin Banjir Berkurang
Ribuan Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Halmahera Selatan
Kejadian Bencana Alam di Jawa Barat Tahun 2024 Tertinggi di Indonesia
Hujan Sepanjang Hari, Update Titik Banjir dan Longsor diTangsel
Tanah Longsor, Bapak dan Anak Tewas
15 Kecamatan di Tasikmalaya Terdampak Tanah Longsor dan Pergerakan Tanah
Waspada, Ini 5 Kabupaten di Jawa Barat yang Berisiko Tinggi Tanah Longsor
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap