visitaaponce.com

Berkunjung ke Desa Wisata Taro Gianyar Tak Lagi Takut Kemalaman

Berkunjung ke Desa Wisata Taro Gianyar Tak Lagi Takut Kemalaman
Suasana Desa Wisata Tarodi, Kecamatan Tegalalang Kabupaten Gianyar, Bali(dok.ist)

SEJALAN dengan makin meningkatnya kunjungan wisatawan dan memenuhi keinginan bermalam, Desa Wisata Taro di Kecamatan Tegalalang Kabupaten Gianyar, Bali kini sudah memiliki puluhan homestay dan vila. Semuanya dibangun oleh warga setempat yang dikelola Badan Usaha Milik
Desa (BUMDes) Sarwada Amertha Desa Taro.

Perbekel (Kepala Desa) Taro, I Wayan Warka mengatakan, jika wisatawan ingin mengunjungi semua objek wisata yang ada di Taro sedikitnya perlu menginap satu malam. Untuk itu dibutuhkan fasilitas akomodasi guna menampung keinginan pengunjung.

"Saat ini sudah ada 25 homestay dan vila yang siap menampung wisatawan yang ingin menginap," ujar Warka Jumat (12/8). Salah satu yang menjadi ciri khas objek wisata di Desa Taro adalah Lembu Putih yang disakralkan penduduk setempat.

Selain itu masih cukup banyak objek wisata alam dan atraksi lainnya yang menarik, seperti Yeh Pikat Trekking & Waterfall, Village Tour Cycling, Bali Wana Tropical, Alas Taro, Bali Taro Adventure dan Semara Ratih.

Warka mencatat pada masa pendemi tahun 2020 ada sekitar 8 ribu pengunjung datang ke desanya, dan tahun 2021 sebanyak 15 ribu yang semuanya lokal. Hal ini tak terlepas dari kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster yang menjadikan Desa Taro sebagai objek studi tiru bagi seluruh
desa di Bali untuk studi banding ke Desa Taro dalam pengelolaan sampah (TPS3R).

Kini, sejak Bali terbuka bagi penerbangan asing, Desa Taro yang pernah meraih Anugerah Desa Wisata Tahun 2021 kategori Desa Wisata Tersertifikasi Berkelanjutan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ini mulai dikunjungi lagi wisatawan mancanegara.  "Dari sekitar
150 sampai 200 pengunjung tiap hari, wisatawan asingnya sekitar 50 oprang," ujar Warka.

Selain berbagai daya tarik alam maupun atraksi buatan, Warka juga mengklaim desanya sebagai desa tahan bencana. "Desa Taro juga punya ketahanan pangan atau survival life, bagaimana bisa hidup di masa pandemi, jadi Desa Taro sudah siap sebagai desa tahan bencana. Kami sudah siap alat-alatnya," ujarnya. (OL-13)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat