visitaaponce.com

Satu Desa Lagi di Demak Terancam Hilang dari Peta Akibat Rob

Satu Desa Lagi di Demak Terancam Hilang dari Peta Akibat Rob
Warga beraktivitas di jalan yang terendam rob di Desa Timbulsloko, Sayung, Demak, Jawa Tengah.(dok.ant)

BANJIR air laut pasang (rob) diperkirakan masih akan merendam daerah di pesisir pantura Jawa Tengah hingga Jumat (4/11)  mendatang, ketinggian air laut pasang mencapai 110 centimeter hingga diminta waspada, bahkan ancaman hilang satu desa di Demak cukup tinggi.

Pemantauan Media Indonesia Rabu (2/11) banjir rob merendam daerah di pantura Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Semarang, Demak dan Jepara, Jawa Tengah dengan ketinggian rata-rata 50 centimeter, namun khusus daerah Demak dan Pekalongan merupakan daerah terparah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah kembali mengeluarkan peringatan akan potensi terjadinya rob di wilayah hingga Jumat (4/11) mendatang. "Meskipun tidak terlalu tinggi, namun akibat rob ini aktivitas warga akan terganggu," kata Koordinator Bidang Observasi BMKG Tanjung Emas Semarang Ganis.

Sementara itu banjir rob di Kabupaten Demak terparah merendam beberapa desa di Kecamatan Sayung seperti Sriwulan, Surodadi, Bedono, Gemulak, Tugu, Loireng, bahkan satu Desa Timbulsloko sebagian daratan dan tiga akses jalan masuk desa telah hilang dan ratusan warga terisolasi.

"Kini dalam berkegiatan keluar masuk 150 keluarga warga desa menggunakan perahu, kami tidak dapat lagi berladang atau bertambah karena semuanya telah tenggelam," kata Makruf,45, salah seorang warga Timbulsloko.

Bahkan kekhawatiran warga, ungkap Plt Sekertaris Desa Timbuksloko Sunari, kejadian hilangnya  dusun di Demak akan terulang kembali seperti Senik maupun Tambaksari. "Jika tidak segera diatasi Timbulsloko akan hilang seperti dua dusun sebelumnya," tambahnya.

Pejabat Sekretaris Daerah (Sekda) Demak Eko Pringgo Laksito mengatakan dalam rangka mengatasi rob terjadi hampir setiap hari merendam kawasan ini, selain jalan tol Semarang-Demak dibangun terintegrasi tanggul laut sepanjang tiga kilometer, juga tanggul laut diperpanjang hingga sampai 12 kilometer.

"Pertengahan Oktober lalu Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa telah melihat langsung kondisi rob di sini, diharapkan tanggul laut segera dibangun untuk menyelamatkan sejumlah wilayah pesisir Demak," ujar Eko Pringgo Laksito.

Sebelumnya di tahun 2006 dua desa Senik dan Tambaksari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak dihuni oleh ribuan jiwa telah hilang, sekitar 800 rumah warga berikut ratusan hektare lahan tenggelam oleh laut, sehingga memaksa warga di dua desa itu hengkang dari tanah kelahirannya.

Hingga saat ini, masih terdapat ratusan keluarga yang belum jelas kehidupannya dan tinggal di pinggiran tanggul di Desa tetangga, karena harta benda dan lahan dimiliki telah musnah tenggelam menjadi lautan.

"Rob saat itu mulai merendam sekitar tahun 1995 dan tahun 2006 saat saya masih SMA  semuanya telah tenggelam menjadi laut, hingga terpaksa bersama ribuan warga keluar bedol desa,"  kata Untung, yang kini hidup di atas perahu di Desa Bedono, Sayung, Kabupaten Demak. (OL-13)

Baca Juga: Banjir Rob Kembali Merendam Pantura Jateng

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat