visitaaponce.com

BMKG Hindari Lokasi Pengungsian di Lereng Gunung dan Bantaran Sungai

BMKG: Hindari Lokasi Pengungsian di Lereng Gunung dan Bantaran Sungai
Warga berada di tenda pengungsian darurat, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11).(ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

KEPALA Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau, dalam memilih lokasi tenda pengungsian gempa Cianjur, harus diperhatikan betul topografinya. Hal itu dilakukan demi menjaga keselamatan pengungsi.

"Dalam mendirikan tenda ini mohon jangan terlalu dekat dengan pinggir lembah. Semakin ke arah lapang itu semakin aman. Dan juga jangan terlalu dekat dengan lereng," kata Dwikorita dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (24/11).

Pasalnya, BMKG memperkirakan pada Desember curah hujan akan semakin meningkat dan bisa berlanjut sampai Januari 2023. Hal itu memunculkan potensi longsor dan banjir bandang dan akan sangat tidak aman bagi pengungsi yang berada di tenda dekat lereng-lereng gunung maupun bantaran sungai.

"Karena masih mungkin teguyur hujan dan akhirnya longsor, dan bisa juga kena getaran jadi runtuh. Hati-hati saja dalam menentukan tempat sementara untuk pengungsi," imbuh dia.


Baca juga: Pengetahuan Kebencanaan Harus Terus Diajarkan secara Masif


Terkait dengan intensitas gempa susulan, Dwikorita menyebut bahwa semakin hari gempa susulan semakin jarang dan melemah. Ia memperkirakan dalam 4 hari sampai sepekan ke depan, kondisi gempa bumi sudah mulai stabil.

Selain itu, Dwikorita juga menyatakan, berdasarkan pengamatan di lapangan, bangunan yang rusak kebanyakan terletak di atas episenter gempa bumi. Selain dari sisi lokasi, kerusakan bangunan juga ditentukan oleh kondisi konstruksi bangunan.

"Jadi poinnya adalah seandainya nanti akan dibangun kembali, Insya Allah dengan kondisi tersebut masih bisa di lokasi yang sama,karena kondisi tanahnya tidak begitu penting mengontrol kerusakan. Namun yang penting mengontrol adalah jarak antara episenter dan konstruksi bangunannya. Misalnya ada di sekitar episenter perlu sekitar ada radius 50 sampai 100 meter dan yang sangat ketat adalah konstruksi bangunan," pungkas dia. (OL-16)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat