Pemerintah Didesak Serius Tangani Kesehatan Pengungsi Gempa Bawean
![Pemerintah Didesak Serius Tangani Kesehatan Pengungsi Gempa Bawean](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/c193394347c2571bacbafa9884936995.jpg)
PENGURUS Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean mendesak pemerintah pusat dan daerah lebih serius memperhatikan kesehatan pengungsi korban gempa. Karena hingga saat ini banyak pengungsi yang mengalami sejumlah penyakit di tenda darurat.
Hal ini disebabkan karena minimnya fasilitas yang ada di tenda pengungsian. Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan relawan gabungan Peduli Gempa Bawean disebutkan, sejumlah penyintas gempa Bawean yang masih berada di pengungsian telah terjangkit berbagai penyakit.
Di antaranya, mulai dari sakit akibat terkena reruntuhan saat gempa, flu, diare, sakit kepala, gatal-gatal, hingga sakit yang umum dialami oleh orang tua serta penyakit bawaan.
Baca juga : Hindari Gempa Susulan, Warga Jayapura Pilih Tidur di Tenda Pengungsian
Koordinator Kesehatan Relawan Gabungan NU Pulau Bawean, Syarif Hidayatullah mengatakan, penyakit ini diderita karena para pengungsi masih hidup dalam kondisi yang tidak layak di pengungsian.
Di tenda pengungsian, para penyintas tidak dapat beraktivitas, makan dan istirahat dengan layak. Terlebih, udara dingin malam hari yang langsung dirasakan pengungsi di tenda darurat.
“Kondisi kehidupan yang kurang layak tersebut menyebabkan warga cukup rentan terhadap penyakit,” ungkap Syarif Hidayatullah di Bawean, Kamis (4/4).
Baca juga : Tim Untar Bantu Penerangan bagi Pengungsi Korban Gempa Cianjur
Kondisi tersebut diperparah dengan tidak adanya fasilitas kesehatan di tenda pengungsian. Antara lain, tidak tersedianya obat-obatan serta penanganan intensif yang diperlukan. Oleh karena itu, lanjut dia, aparat terkait untuk lebih sering melakukan pemeriksaan kesehatan untuk warga Bawean yang berada di tenda pengungsian.
Sebelumnya, tim tenaga kesehatan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean bersama relawan NU Peduli turun ke lapangan melakukan cek kesehatan kepada para penduduk yang ada di pengungsian.
Berdasar temuan di lapangan, pengungsi yang berusia lanjut mengalami kondisi kesehatan yang lebih buruk. Beberapa pengungsi lansia memerlukan penanganan lebih khusus hingga dirujuk ke rumah sakit.
Baca juga : Tenda Bantuan untuk Pengungsi Malah Jadi Tempat Parkir Mobil Pejabat
"Harus segera dirujuk ke rumah sakit terdekat agar mendapatkan perawatan yang layak", kata dr Kamila, Tenaga Kesehatan Klinik Annahdliyah PCNU Bawean, menambahkan.
Ketua PCNU Bawean Fauzi Rauf meminta pemerintah baik pusat hingga kabupaten Gresik untuk memberikan perhatian pada masyarakat terdampak, terutama penyintas yang masih berada di pengungsian.
Ia mengatakan, walaupun NU Peduli telah melakukan advokasi kesehatan di titik terparah, namun kelompok relawan memiliki keterbatasan sumberdaya. Ia meminta agar pemerintah setiap hari melakukan pemantauan di desa terparah seperti Rabe Lebak, Parapat Tonggel Dekatagung, Dedawang Telukjati Dawang.
Baca juga : BMKG: Hindari Lokasi Pengungsian di Lereng Gunung dan Bantaran Sungai
“Kami berharap pemerintah lebih sering keliling ke tenda-tenda pengungsian. Karena masih warga sudah mulai sakit dan butuh penanganan. Tugas pemerintah adalah memberikan perhatian secara lebih intensif. Terutama dalam kondisi bencana seperti saat ini,” ujarnya.
Sebelumnya, relawan NU telah memutuskan memfokuskan advokasi pada tiga titik terparah di tiga desa terdampak yakni dusun Dedawang desa Telukjati Dawang kecamatan Tambak, dusun Rabe desa Lebak serta dusun Parapat Tunggal desa Dekatagung kecamatan Sangkapura.
Relawan NU peduli Gempa Bawean sendiri terdiri dari sejumlah unsur di internal NU yang bekerja sama dengan lembaga lain yakni Gusdurian Peduli dan Karina Surabaya. Aktivitas relawan NU berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak yang utamanya masih berada di tenda pengungsian. (YK/Z-7)
Terkini Lainnya
Lagi, Danone Sumbang Korban Gempa di Bawean Melalui LAZISNU
BPBD Jatim Mulai Bangun Rumah Korban Gempa Bumi di Bawean
Seorang Penyintas Gempa Bawean Meninggal usai Menjalani Persalinan
Trauma Gempa, 36 Siswa MTs di Bawean Ujian Akhir di Tenda Pengungsian
Tim Medis Satgas Bencana BUMN Tangani Lebih dari 2100 Warga di Bawean
Lumire Hotel and Convention Center Jakarta: Tempat Menginap Strategis dan Nyaman
Industri Perbankan di Indonesia belum Ramah Disabilitas
Metode Pembelajaran Aktif Ajak Siswa Lebih Interaktif
Siemens Healthineers dan Hermina Hospital Bermitra untuk Hadirkan Layanan Kesehatan Berkualitas
Indonesia Sport Facility Expo (ISFEX) 2024 Resmi Dibuka, Dorong Industri Olahraga Nasional Tumbuh Semakin Cepat
BPJS Watch: Jangan Buru-Buru Terapkan KRIS
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap