Wakil Kepala BPIP Cicipi Budaya Lampung Barat
WAKIL Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono mengagumi kebudayaan dan UMKM Lampung Barat. Hal tersebut disampaikannya pada acara gelar budaya dan peresmian Lamban Pancasila (Gedung Kebudayaan) di Kab. Lampung Barat, Kamis (24/11).
Selain produk UMKM, Karjono juga mencicipi makanan khas Lampung Barat yang beraneka ragam, di antaranya, nasi jagung, ikan tuhu, dan sawut singkong. Karjono yang didampingi Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus menuturkan, keragaman kuliner ini merupakan kearifan lokal yang harus dipertahankan dan dipromosikan sebagai kekayaan budaya Lampung Barat.
“Makanan di Lampung Barat ini hanya ada dua. Enak dan enak banget. Tentu ini aset masyarakat Lampung Barat yang patut dibanggakan. Makanannya saja beragam, artinya representasi bhineka tunggal ika terlihat di sini," ucap Karjono.
Karjono menambahkan, dengan diresmikannya Lamban Pancasila di Lampung Barat diharapkan dapat mempertegas tegaknya ideologi Pancasila di bumi Sekala Beghak yang memiliki 4 kepaksian (kerajaan adat), yakni Paksi Buay Pernong, Paksi Buay Belenguh, Paksi Buay Bejalan Diway, dan Paksi Buay Nyerupa.
Karjono menuturkan, pentingnya memahami sejarah asal muasal Lampung Barat. Sehingga masyarakat Lampung Barat akan lebih menghargai Lamban Pancasila sebagai sebuah kebanggaan atas kekayaan budaya yang dimilikinya.
“Sekala Beghak itu unit masyarakat yang didirikan Suku Tumi pada abad ke-3 Masehi. Pusatnya terletak di lereng Gunung Pesagi, dekat Danau Ranau, Lampung Barat. Sumber kultur masyarakat terkait politik yang bermusyawarah. Ini sila keempat. Luar biasa masyarakat di sini selalu bermufakat," ujar Karjono.
Karjono menjelaskan, saat ini Pancasila penting digaungkan dan diajarkan kembali kepada masyarakat Indonesia. Sejak 1998, masyarakat mengalami perubahan karakter, sopan santun, dan rasa nasionalisme sebab pelajaran dan lembaga Pancasila tiada.
“Maka tahun 2017, Presiden Joko Widodo membentuk Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) yang selanjutnya, pada tahun 2018 direvitalisasi menjadi BPIP. Dari situlah kami bergerak masif menanamkan Pancasila di hati bangsa Indonesia. Salah satunya, upaya menghadirkan kembali mata ajar Pancasila di semua jenjang pendidikan formal, nonformal, dan informal," tutur Karjono.
Karjono berpesan, Pancasila harus selalu melekat di hati Bangsa Indonesia karena sudah menjadi karakter dan pandangan hidup.
“Pancasila sebetulnya bicara mengenai bener. Kalau pinter saya yakin pada pinter banget. Tapi tidak cukup itu, melainkan harus bener. Tidak semua orang pinter itu bener, tidak semua orang bener itu pinter. Saya meyakini masyarakat Lampung Barat ya bener, ya pinter," pungkas Karjono.
Baca juga : Ikuti Diklat PIP, BPIP Berharap TNI Polri Dapat Menjadi Duta Penggerak Pancasila
Sejalan dengan Wakil Kepala BPIP, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menyebut, adanya Lamban Pancasila menjadi momentum penguatan nilai-nilai Pancasila di Lampung Barat. Dirinya berpesan, masyarakat Lampung Barat agar selalu mempertahankan kerukunan di tengah keberagaman yang ada di Lampung Barat.
“Lamban Pancasila ini representasi kebhinekaan di Lampung Barat dan Indonesia. Gedung ini menjadi etalase kebudayaan yang unik dan kaya," ujar Hasto.
Hasto juga mengapresiasi BPIP atas konsistensi membumikan Pancasila di Bumi Pertiwi.
“Terima kasih juga kepada BPIP selalu konsisten mengawal Pancasila agar selalu ada di dalam hati bangsa Indonesia," ungkap Hasto.
Sementara itu, di tengah ribuan masyarakat Lampung Tengah, Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus menegaskan, Lamban Pancasila merupakan simbol Lampung Barat sebagai kota berbudaya, masyarakat yang beradab, menghargai kebudayaan yang dapat menempatkan posisinya, dan menghargai para tamu yang datang.
“Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pesan. Lamban Pancasila ini harus kita manfaatkan untuk kerukunan dan kebhinekaan. Tidak boleh lagi ada orang yang mempertanyakan tentang Pancasila. Pancasila harga mati, karena keniscayaan bagi Bangsa Indonesia," ungkap Parosil.
Parosil menambahkan, berkat keberagaman, Bangsa Indonesia mendapatkan pengakuan dari Dunia. Hal itu perlu ditegaskan oleh generasi penerus yang mengemban tanggung jawab melestarikan adat istiadat, turun temurun dari para pendahulu.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya Lamban Pancasila, dapat menjaga dan melestarikan, serta mempromosikan budaya Lampung Barat untuk kemajuan masyarakat," pungkasnya.
Dalam acara peresmian Lamban Pancasila ini hadir pula Anggota DPR RI Komisi I Mukhlis Basri, Wakil Bupati Lampung Barat, Kepala Biro Fasilitasi Pimpinan, Hubungan Masyarakat, dan Administrasi BPIP Sunoto Setyo, Pemerintah Provinsi Lampung, para Sultan Kepaksian di Lampung Barat, dan Fokopimda Lampung Barat. (RO/OL-7)
Terkini Lainnya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Surya Paloh: Pancasila Jadi Rongsokan Bila Tak Melekat di Jiwa
Surya Paloh: Pancasila Palsu Mendewakan Kekuasaan, Menghina Ketika Tak Berkuasa
Pentingnya Menanamkan Nilai Pancasila dalam Berbudaya Digital
BPIP Minta Tambahan Anggaran Rp100 Miliar, untuk Apa Saja?
Bangun Karakter Anak Melalui Jambore Nasional Bersama Ibu Pertiwi
6 Rekomendasi Bakpia Jogja Enak untuk Oleh-oleh
Tips Makan Steak Agar Tetap Sehat dan Rendah Lemak
Bobby Maulana Ingin Kuliner Sukabumi Go International
Kuliner Seafood Jadi Instrumen Diplomasi Kemenlu di Labuan Bajo
Ini 7 Tempat Kuliner Malam di Jakarta yang Wajib Dicoba
Meriahkan Ulang Tahun Jakarta, Aston Kartika Grogol Hadirkan Soto Betawi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap