visitaaponce.com

Kerugian Akibat Banjir Di Jateng Ditaksir Capai Ratusan Miliar Rupiah

Kerugian Akibat Banjir Di Jateng Ditaksir Capai Ratusan Miliar Rupiah
Suasana Stasiun KA Tawang Semarang, Jawa Tengah, Selasa (3/1). Perjalanan KA di Stasiun Tawang sempat terganggu akibat banjir yang melanda.(MI/Akhmad Safuan)

KERUGIAN akibat banjir di beberapa daerah di Jawa Tengah hingga saat ini diperkirakan mencapai ratusan miliar. Selain kerusakan hasil pertanian dan infrastruktur, banjir juga menghambat distribusi barang antar daerah dan wilayah.

Pemantauan Media Indonesia Selasa (3/1), banjir hingga saat ini masih merendam beberapa daerah di psntura Jawa Tengah seperti Pati, Kudus, Demak, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan dan Tegal. Sudah empat hari perekonomian lumpuh akibat banjir tersebut.

Banjir menyebabkan puluhan ribu hektare sawah terendam hingga ribuan hektare diantaranya gagal panen (puso), puluhan ribu tambak rusak dan tidak dapat dipanen dan kerusakan infrastruktur seperti Jalan, jembatan dan tanggul. Selain itu, banjir juga membuat perekonomiab terganggu lumpuh. Pasar dan pertokoan tutup, distribusi barang dan pangan terganggu hingga kerugian warga yang rumah dan harta benda terendam banjir. 

"Di daerah ini saja 2.597 hektare lahan pertanian terendam banjir, kerugian cukup besar jika  per hektare Rp10 juta," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, Pandu Rapriat Rogojati.

Sedangkan kerugian ribuan petambak di pantura Jateng juga cukup besar. "Saya saja rugi sampai 120 juta karena udang di lahan satu hektare tambak hilang semua," ujar Bambang, petambak Tugu, Kecamatan Sayung, Demak.

Beberapa warga korban banjir mengaku rumah dan beberapa perabot rusak, terutama barang elektronik hingga jutaan rupiah, hal itu belum dihitung dengan tidak dapat mencari nafkah sejak banjir empat hari ini. "Wah kalau kita rugi banyak, belum hilang penghasilan sebagai buruh batik Rp100.000 per hari," ungkap Heru,40, warga Tirto, Kota Pekalongan.

Atmo, 50, pengemudi angkutan barang dari Pelabuhan Tanjung Emas mengaku akibat gelombang tinggi dan banjir ini terpaksa diliburkan karena tidak ada barang yang masuk. "Biasanya kirim kontainer ke Pekalongan masih bisa bawa pulang Rp300 ribu, tapi sejak akhir tahun tidak bisa narik," ungkapnya.

Tidak jauh berbeda, Sunardi,45, sopir truk barang mengaku bekalnya habis di jalan karena jalur pantura terendam banjir, biasanya dari Surabaya dua hari sudah sampai Jakarta tapi ini sudah dua hari masih di Demak karena tidak dapat lewat.

Sementara itu akibat banjir di beberapa daerah di pantura, juga menggenangi beberapa titik jalur kereta api dan aktivitas di Stasiun Semarang Tawang mengakibatkan belasan perjalanan Kereta api terganggu. Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Ixfan Hendri Wintoko mengatakan banjir telah mulai surut sehingga perjalanan Kereta api sudah kembali, meskipun belum 100 persen pulih. (OL-15)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat