visitaaponce.com

Dua Dusun Flores Timur Nikmati Air Tawar dari Laut

Dua Dusun Flores Timur Nikmati Air Tawar dari Laut
Warga meminum air tawar yang disuling dari air laut.(Metro TV/Fransiskus Gerardus Molo.)

KERINDUAN masyarakat di Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terhadap air bersih perlahan mulai terjawab dengan keberadaan alat desalinasi atau alat penyulingan air laut menjadi air tawar. Kini masyarakat mulai semringah menikmati air bersih melalui program desalinasi dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur di bawah pimpinan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wagub Josef A. Nae Soi.

Penjabat Bupati Flotim, Doris Alexander Rihi, menjelaskan proyek desalinasi Nusa Tenggara Timur tahun anggaran 2022 di daerahnya tersebar di dua lokasi yakni Dusun Meko Desa Pledo Kecamatan Witihama dan Dusun Laka Desa Kolaka Kecamatan Tanjung Bunga. Dengan anggaran per lokasi Rp1,1 miliar, program itu menjadi upaya percepatan pemerintah dalam menjawab kebutuhan dasar rakyat untuk air bersih yang layak konsumsi pada Senin (23/1).

Mewakili masyarakat Flores Timur, ia menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wagub Josef Nae Soi atas bantuan yang diberikan kepada dua desa itu. Kepala Desa Kolaka, Andi Lambunga, pun mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemkab Flotim dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur atas program peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menghadirkan proyek desalinasi di desanya. "Ini tentu dapat meringankan persoalan rakyat, khususnya kebutuhan air bersih, yang selama ini menjadi persoalan pelik yang dialami masyarakat di desa ini," ungkapnya.

Kata Andi, secara geografis, Desa Kolaka tidak memiliki sumber mata air pergunungan seperti daerah lain di wilayah Flores Timur sehingga selama ini masyarakat terpaksa menikmati air sumur tanah dangkal yang sebenarnya tidak layak konsumsi. Ia menambahkan kapasitas alat ini dapat melayani 1.227 penduduk dan 327 keluarga di Desa Kolaka.

Untuk diketahui, program desalinasi tidak hanya menghasilkan air bersih layak konsumsi, tetapi ada proses pemisahan air garam dan air tawar. Dengan demikian, air tawar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan rumah tangga. Sementara air laut dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan garam demi menunjang industri rumahan pengolahan ikan asin. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat