MUI Kabupaten Cianjur Apresiasi Bermunculannya Pondok Pesantren
![MUI Kabupaten Cianjur Apresiasi Bermunculannya Pondok Pesantren](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/b1b86e16c117120f049c6bf3125cc011.jpg)
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengapresiasi bermunculannya pesantren sebagai tempat pendidikan agama bagi kalangan anak-anak. Hal itu juga semakin menguatkan identitas Kabupaten Cianjur sebagai kota tatar santri.
Ketua MUI Kabupaten Cianjur KH Abdul Rauf mengatakan, selama ini MUI mendukung semakin banyak berdirinya pesantren, maka akan berdampak terhadap bermunculannya santri-santri. Kondisi itu tentu bisa semakin menguatkan Kabupaten Cianjur sebagai kota tatar santri. "Itu harapan kita semua," kata Rauf seusai meresmikan Masjid Al Muslih di Pondok Pesantren Al Muslih di Kampung Munjul RT 01/07 Desa Sukamaju Kecamatan Cianjur, Sabtu (25/2).
Seperti halnya di Pesantren Al Muslih yang notabene terus mengembangkan diri sebagai salah satu pesantren di Kabupaten Cianjur. Rauf mendukung upaya pengembangan pesantren itu sehingga bisa mencetak santri-santri yang unggul.
"Untuk bisa maju, sebuah pesantren harus didukung juga berbagai fasilitasnya. Sekarang Pesantren Al Muslih sudah memiliki bangunan masjid yang representatif. Para santri harus memanfaatkannya sebagai tempat beribadah," tegasnya.
Rauf mengapresiasi terwujudnya keinginan pihak yayasan yang ingin memiliki masjid di lingkungan pesantren. Terlebih, masjid yang selama ini ada di lingkungan pesantren hanya terbuat dari kayu dan bambu. "Tentu kami mengapresiasi berdirinya Masjid Al Muslih di Pondok Pesantren Al Muslih ini," kata Rauf.
Ia berharap ke depan bangunan masjid Al Muslih mungkin bisa ditingkatkan, misalnya menjadi dua lantai atau lebih diperlebar. Begitu juga bangunan pesantrennya karena lahan yang tersedia masih cukup luas.
Ketua Yayasan Al Muslih, Agung Taufiqurahman, menambahkan sejak pesantren berdiri, selama ini bangunan masjid yang ada hanya terbuat dari bambu dan kayu. Karena sekarang sudah memiliki bangunan masjid yang representatif, maka masjid berbahan bambu dan kayu jadi pusaka.
"Pengerjaan Masjid Al Muslih bisa selesai lebih kurang tiga bulan. Alhamdulillah kita akhirnya bisa mewujudkannya memiliki masjid yang permanen," kata Agung. (OL-15)
Terkini Lainnya
Santriwati Tunanetra Jadi Peserta Wisuda Tahfizh Nasional 2024 Kategori 30 Juz
Klinik Pratama Ibnu Abbas Klaten Resmi Beroperasi, Layani Masyarakat dan Santri
Diduga Ada Tindakan Asusila pada Santriwati, Pesantren Mahdiy Sidoarjo Didemo Warga
Para Santri di Aceh Belajar Ilmu Pertanian hingga Industri Ekonomi Kreatif
UKP Beri Bantuan Santri di Serang untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
Berdayakan Santri Kota Serang dengan Budidaya Ikan Lele
Kuasa Hukum Laporkan Dugaan Kecurangan PPDB di Cianjur ke Ombudsman
Puluhan Desa di Cianjur belum Terkoneksi Internet
Program 1.000 Kilometer Jalan Beton di Cianjur Sudah Tercapai 778 Kilometer
RSUD Pagelaran Buka Layanan Konsultasi bagi Pasien Kecanduan Judi Online
Aliran Sungai di Cianjur Mengandung E-Coli
Petani Penggarap di Desa Batulawang Tolak Direlokasi
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap