visitaaponce.com

Peternakan Kambing Perah di Banyuwangi Bisa Jadi Wisata Edukasi

Peternakan Kambing Perah di Banyuwangi Bisa Jadi Wisata Edukasi
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memerah susu kambing etawa(ANTARA)

KAWASAN peternakan kambing perah jenis etawa di lereng Gunung Raung bisa dikemas menjadi sebuah wisata edukasi.

"Saat ini telah menjadi tren wisata edukasi di kebun dan peternakan. Ini bisa menjadi wisata edukasi dengan menawarkan pengalaman memerah susu dan edukasi terkait susu etawa. Dengan demikian peternak akan semakin berdaya," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jawa Timur, Minggu (26/2).

Menurut dia, kawasan ternak kambing perah jenis etawa yang berada di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, itu dalam sepekan mampu menghasilkan 2.000 liter susu etawa.

Oleh karena itu, imbuh Ipuk, potensi susu kambing etawa harus dimanfaatkan salah satunya dengan menjual olahan susu sehingga produksinya bisa dari hulu ke hilir, selain kawasan peternakan tersebut juga bisa dikemas menjadi wisata edukasi.

"Meski dibilang baru dirintis tapi potensi produksi susu kambing etawa ini sangat besar. Ini bisa menjadi ekonomi kerakyatan yang bisa dicontoh desa lain," ujar dia.

Kawasan peternakan kambing perah jenis etawa di Desa Jambewangi ini dikelola Kelompok Usaha Bersama (KUB) Panji Makmur yang didirikan sejak 2018. Usaha ini menggabungkan 15 peternak kambing perah produktif yang ada di lereng Gunung Raung itu.

Baca juga: Tingkatkan Produksi Susu, Peternak Kambing Perah Terapkan GHP

Ketua Kelompok Usaha Bersama Panji Makmur Banyuwangi, Hanif, mengatakan ada sekitar 100 ekor kambing perah produktif yang ada di Jambewangi dengan rata-rata produksi susu kambing sekitar 2.000 liter per minggu.

"Kalau populasi kambing etawa lebih dari 100 ekor dan yang produktif diambil susunya sekitar 100 ekor. Untuk yang murni etawa menghasilkan 1 liter susu per hari, sedangkan yang kawin silang bisa sampai 2 liter per hari," tutur Hanif.

Dia menambahkan, masa produktif kambing perah dimulai saat usia kambing 2 tahun dengan masa perah selama 1 tahun lebih. Setelah kambing melewati masa produktif, dagingnya bisa dimanfaatkan untuk konsumsi atau stok hewan kurban.(Ant/OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat