BNPT Perkuat Nasionalisme Mitra Deradikalisasi di Jambi
![BNPT Perkuat Nasionalisme Mitra Deradikalisasi di Jambi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/0ba13c85d166d54f60886315aa15157e.jpg)
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Subdit Bina Masyarakat Direktorat Deradikalisasi terus melakukan program penguatan rasa nasionalisme kepada para mitra deradikalisasi atau eks narapidana terorisme (napiter). Empat poin penguatan nasionalisme itu ialah komitmen kebangsaan, toleransi terhadap keberagaman, menghargai budaya dan kearifan lokal, serta menjaga perdamaian.
"Pancasila bukanlah agama dan Pancasila tidak untuk menggantikan agama. Tetapi Pancasila adalah dasar, Pancasila adalah ideologi yang mempersatukan bangsa yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa dan budaya" ungkap Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid, saat silaturahim BNPT dengan mitra deradikalisasi di Jambi, Kamis (2/3).
Kegiatan ini dihadiri oleh 16 napiter beserta keluarga yang berasal dari Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Batanghari, dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Selain mitra deradikalisasi, hadir pula aparat hukum wilayah dan unsur Pemerintah Daerah Jambi, di antaranya Kabinda Provinsi Jambi, Wakil Direktur Intelkam Polda Jambi, serta jajaran dari Korem 042/Garuda Putih, BAIS Jambi, Bakesbangpol Provinsi Jambi, Polresta Jambi, dan Kodim 0415/Jambi.
Nurwakhid juga mengajak para napiter agar benar-benar memahami konteks hukum Allah yang dulu dijadikan pegangan saat terlibat kasus terorisme. Ia menjelaskan bahwa hukum Allah merupakan hukum untuk kemaslahatan dan hukum yang melarang kemudaratan. Artinya adalah hukum yang memuat semua perintah Allah dan semua larangan Allah. Hukum-hukum yang melarang kemudaratan dan menyuruh melakukan kemaslahatan.
"Ketika teman-teman dulu menganggap negara ini sebagai negara kufar atau kafir karena belum berhukum Allah, pertanyaaan saya, larangan Allah mana yang tidak dilarang di Indonesia? Perintah Allah yang mana yang tidak dibolehkan negara Indonesia?" tanya Nurwakhid.
Baca juga: Kakanwil Kemenkumham Babel Ambil Sumpah 38 Pegawai Negeri Sipil
Ia menegaskan bahwa suatu negara jelas harus sesuai syariat Allah. Dan Indonesia sudah menerapkan syariat tersebut. Contohnya seperti istilah dalam Bahasa Jawa, molimo atau 5 M yaitu main, mendem, madon, madat, dan maling. Semua 5M itu dilarang tegas di Indonesia.
"5M itu dilarang di Indonesia karena agama melarang, berzinah dilarang karena agama juga melarang. Mencuri, korupsi dilarang karena agama melarang, narkoba dilarang. Semua yang dilarang Allah dilarang di negara ini," tukasnya.
Artinya, ungkap Nurwakhid, bahwa bangsa Indonesia sejatinya sudah sesuai dengan syariat Allah. Kalau pun masih ada yang melanggar atau salah tentu sama-sama harus diperbaiki. Namun dengan cara yang benar dengan amar makruf nahi munkar.
Selain itu, Direktur Deradikalisasi BNPT juga memberikan pesan kepada para mitra deradikalisasi untuk meningkatkan toleransi di tengah keberagaman yang ada di Indonesia, khususnya di Jambi.
"Perbedaan adalah sunatullah dan berdasarkan kehendak Allah. Maka kita harus menghormati perbedaan. Karena intoleransi sejatinya menuju kesombongan yang bisa membawa kita ke kekafiran," kata Nurwakhid.
Sementara itu, Kabinda Jambi Brigjen Irawan David Syah berharap kegiatan ini dapat membawa manfaat dan meningkatkan rasa cinta Tanah Air seperti yang disampaikan oleh Direktur Deradikalisasi BNPT.
"Hari ini kita betul-betul mendapatkan pelajaran luar biasa dari Direktur Deradikalisasi yang memberi pengkayaan ilmu. Saya berharap lewat pertemuan ini, menjadi renungan yang berharga buat kita, supaya kita berkomitmen untuk benar-benar mencintai negara kita, NKRI," ucap Irawan. (RO/OL-16)
Terkini Lainnya
Seminar Kebangsaan di Cilacap, BNPT Ajak Eks Napiter Tinggalkan Ideologi Terorisme
Sambangi Ponpes Darussalam, Ganjar: Pentingnya Pendidikan Vokasi Bagi Santri
Ganjar Sambangi Acara Silaturahmi Umat Kristen se-Kota Bandung
Mitra Deradikalisasi Didorong Memiliki Peran di Masyarakat
BNPT Gelar Silaturahim Ramadan dengan Eks Napiter di Tasikmalaya
Perkuat Semangat Kebangsaan Anak Muda NTT lewat Festival Musik
Sukses Memproduksi Teater Jalasena Laksamana Malahayati, Marcella Zalianty Berharap Bisa Dijadikan Film
Anies Baswedan Ajak Masyarakat Pelajari Pemikiran Bung Karno
Tanah Air Project Rilis Lagu Anak Indonesia, Gaungkan Semangat Persatuan
Asrama Mahasiswa Nusantara Bentuk Mahasiswa Berkarakter Pancasila
Lomba Debat Remaja Bisa Ciptakan Pemimpin Berintegritas
Museum Sumpah Pemuda Gelar Pameran Swara Iboe: Dari Nurani untuk Bangsa
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap