visitaaponce.com

Rumah Wakaf Kembangkan Diri, Luncurkan Logo Baru

Rumah Wakaf Kembangkan Diri, Luncurkan Logo Baru
Pegiat Rumah Wakaf bersiap bekerja lebih keras setelah melakukan peluncuran logo baru(DOK/RUMAH WAKAF)

SEJAK berdiri sejak 2009 dan disahkan sebagai Lembaga Wakaf Nasional di
pada 2010, Rumah Wakaf terus melakukan pengembangan. Alhasil, pada 2014 Badan Wakaf Indonesia (BWI) telah menerbitkan izin Rumah Wakaf sebagai Lembaga Pengelolaan Wakaf Tunai.

CEO Rumah Wakaf Soleh Hidayat, di Bandung, Selasa (21/3) mengatakan, Rumah Wakaf terus mengembangkan dan melakukan inovasi dalam pengelolaan wakaf di Indonesia dengan berbagai program. Bahkan, tidak hanya pengelolaan wakaf tunai, Rumah Wakaf pun terus memperluas pengelolaan untuk berbagai wakaf, hingga pada 2023 ini Rumah Wakaf melakukan re-branding logo guna semakin mengoptimalkan pengelolaan wakaf.

"Tahun ini sebuah logo berwarna hijau dengan simbol infinity diluncurkan Rumah Wakaf pada Senin (20/3). Simbol logo tersebut memiliki filosofi tak terhingga.  Momen re-branding Rumah Wakaf kali ini yakni perubahan logo dan logo yang digunakan saat ini seperti simbol infinity," ungkapnya.

Menurut Soleh dengan mengandung filosofi yaitu mengalir tidak pernah
putus pihaknya ingin wakaf itu sebagai amalan yang terus mengalir dan
tidak terputus.

Lebih jauh Soleh juga menjelaskan simbol yang dipilih tersebut
menceriminkan kehadiran Rumah Wakaf yang tidak sesaat, melainkan bisa
dirasakan sepanjang masa oleh masyarakat.

"Jadi spirit untuk kami dalam mengembangkan Rumah Wakaf, literasi Wakaf
hingga saat ini masih minim, apalagi dikalangan anak muda. Ini dilihat
dari data hasil riset BWI Kemenag bahwa literasi wakaf masih ada diangka 50.8%," tandasnya.


Gelombang Wakaf


Soleh menambahkan, saat ini angka literasi masih rendah. Karena itu
pihaknya sejak 2019 sudah menggaungkan kampanye Gelombang Wakaf yakni
roadshow mulai dari kampus ke kampus, sekolah ke sekolah, kota ke kota,
hingga ke perusahaan dan juga komunitas. Kala itu, banyak yang hanya
mengetahui wakaf itu identik dengan tanah atau madrasah, padahal banyak
wakaf yang belum diketahui.

"Untuk tahun ini kami menargetkan sekitar Rp15 miliar untuk wakaf di bulan Ramadan. Sementara untuk total target di 2023 yaitu Rp90 miliar. Yang pasti tahun ini kami targetkan Rp40 miliar untuk wakaf produktif dan wakaf sosial Rp50 miliar, sehingga total ada Rp90 miliar. Selama Ramadan, Rumah Wakaf menargetkan pembangunan 99 masjid dengan
nama sesuai asmaul husna," urainya.

Dengan memiliki spirit baru dan berganti brand, kata Soleh, Rumah Wakaf
hadir lebih optimal. Apalagi dengan adanya gempuran isu resesi di
Indonesia, Rumah Wakaf diharapkan dapat menjadi salah satu potensi wakaf produktif dan menjadi salah satu solusi. Beberapa pengambangan dari Rumah Wakaf yang dilakukan yaitu Wakaf Ibadah, Wakaf Derma, Wakaf Sukuk, Wakaf Saham dan Wakaf Polis Asuransi.

Pihaknya juga memiliki inovasi layanan kemudahan dengan aplikasi wakaf yaitu waqf.id dan bisa berwakaf mulai dari Rp10.000.

"Lewat Wakaf produktif, Rumah Wakaf akan membangun sekolah international serta Klinik di Kota Bandung. Klinik tersebut sudah mulai pembangunan dan sekitar tiga  bulan lagi siap dibuka," terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Bambang Pamungkas selaku Pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) juga menjelaskan, Rumah Wakaf sudah re-branding. "Kami berharap kedepan semakin maju dalam mengembangan perwakafan di
Indonesia."

Wakaf sedang tumbuh dan manfaatnya begitu terasa. Rumah Wakaf  sudah 14
tahun berkiprah dalam mengelola wakaf.

"Manfaatnya luar biasa dan bisa memberdayakan masyarakat. Yang tadinya aset wakaf tidak produktif  menjadi wakaf produktif," tegasnya. (N-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat