Keraton Yogyakarta Tetapkan Idulfitri 1 Sawal pada Sabtu
![Keraton Yogyakarta Tetapkan Idulfitri 1 Sawal pada Sabtu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/ba00929dcc0c6e981a5d12d60d5e202e.jpg)
KERATON Yogyakarta menetapkan 1 Sawal Tahun Ehe 1956 (Kalender Jawa Sultanagungan) bertepatan dengan hari Sabtu 22 April 2023. Dalam rangkaian perayaan Idulfitri atau Riyaya ini, Keraton Yogyakarta menggelar serangkaian kegiatan antara lain prosesi Garebeg Sawal.
Penghageng KHP Parasraya Budaya Keraton Yogyakarta GKR Maduretno dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, serangkaian kegiatan ini sebagian besar digelar secara terbuka untuk umum. "Berbeda dengan tiga tahun sebelumnya yang dilakukan secara terbatas karena pandemi, pelaksanaan tahun ini digelar sebagaimana mestinya secara luring. Utamanya pelaksanaan prosesi Garebeg Sawal akan dilakukan dengan iring-iringan 10 Bregada Prajurit Keraton yang mengawal tujuh gunungan," katanya.
Dikatakan sebelum penyelenggaraan garebeg, akan dilakukan prosesi pembuatan gunungan di Panti Pareden Kompleks Magangan Keraton Yogyakarta. Pembuatan gunungan ini, katanya, diawali dengan upacara Numplak Wajik yang diadakan pada Rabu (19/4) sore hari, dan hari berikutnya, Kamis, digelar Gladi Resik Bregada Prajurit dengan menggunakan rute seperti rute prosesi Garebeg, mulai dari Pelataran Kamandungan Kidul hingga Masjid Gede.
Baca juga: Laporan terhadap Tiktoker Bima Dihentikan Polda Lampung
Sedangkan pada Sabtu diadakan prosesi gunungan atau Garebeg Sawal dari Keraton Yogyakarta menuju Pelataran Majid Gede, Kepatihan Danurejan, dan Puro Pakualaman. Pementasan wayang kulit Bedhol Songsong mengambil lakon Jumenengan Prabu Kresno yang akan diadakan di Pagelaran Keraton Yogyakarta. Keseluruhan agenda, jelasnya, bersifat terbuka dan dapat disaksikan oleh umum serta disiarkan melalui Instagram live @kratonjogja dan live streaming Youtube Kraton Jogja.
Agenda Hajad Dalem Ngabekten yang dilakukan selama dua hari pada Sabtu (22/04) dan Minggu (23/04) bersifat tertutup. "Ngabekten sendiri adalah tradisi sungkeman di Keraton Yogyakarta sebagaimana masyarakat muslim pada umumnya saat merayakan Idulfitri. Ngabekten akan diikuti kepala daerah kabupaten/kota, Sentana Dalem/kerabat, dan para Abdi Dalem," katanya. (Z-2)
Terkini Lainnya
Wuling Donasi Mesin untuk SMK dan Universitas di Jateng dan DIY
Sleman Miliki Aglaonema Park dengan Koleksi 90.000 Tanaman
Karyawan Perusahaan di Sleman Diduga Alami Tabrak Lari
Tragis, Anak Bunuh Ayah Kandung di Karanggayam Kebumen, Pelaku Sempat Kabur
BPBD Kabupaten Gunungkidul Terus Distribusikan Air Bersih
Kekeringan, Air Bersih Mulai Disalurkan di Gunungkidul
Jasa Marga Catat 1,2 Juta Kendaraan Balik ke Jabotabek
Kapolri Berharap Idulfitri 2024 Jadi Kekuatan Bersama Membangun Bangsa
Arti Taqabbalallahu Minna wa Minkum dan Cara Menjawab
Polisi Sisir Konvoi Takbiran di Jakarta Utara dan Pusat
Bacaan Niat Zakat Fitrah paling Lengkap, Kapan Waktu Bayarnya?
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap