visitaaponce.com

Kadin Sultra Dorong Pemanfaatan Aspal Buton secara Nasional

Kadin Sultra Dorong Pemanfaatan Aspal Buton secara Nasional
Alat berat mengeruk bahan baku aspal alami di Pasarwajo, Buton, Sulawesi Tenggara.(MI/Halim Agil)

LANGKAH Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mendorong pemakaian aspal Buton secara
nasional mendapat respons positif dari Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kadin Indonesia, Silverius Oscar Unggul.

Dukungan Silverius Oscar Unggul tersebut disampaikan, seusai menghadiri diskusi Potensi Komoditas Hutan dan Multi Usaha Kehutanan bersama Kadin Sultra, di Aula Kadin Sultra di Jalan Brigjen Yoenoes Madjid Kendari, pekan lalu.

Silverius menjelasakan, bahwa aspal Buton sangat bagus untuk didukung. Sebab, dampak lingkungannya rendah, beda dengan hotmix yang di olah dengan minyak bumi.

Baca juga : Pimpinan Kadin se-Indonesia akan Bahas Penggunaan Aspal Buton secara Nasional

"Terkait dengan aspal, saya kira kaitannya dengan Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Hotmix kan diolah dari minyak bumi. Sementara kita tahu pertambangan aspal kan sebenarnya kecil-kecil aja kan tidak terlalu over (lebih), dan sebenarnya dampak lingkungannya juga lebih sedikit dibandingkan dengan yang lainnya. Saya kira itu sangat bagus untuk didukung," ujar Silverius.

Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Sultra Anton Timbang mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Pemerintah Daerah (Pemda)
kabupaten/kota se-Sultra agar menjadi contoh penggunaan aspal Buton. Karena, di Indonesia salah satu daerah pemilik aspal dengan stok terbanyak itu adalah aspal Buton, Sultra.

"Jadi kita dulu yang menjadi contohnya, mulai dari pelaksanaan di jalan-jalan provinsi maupun penggunaannya di ruas-ruas jalan di kabupaten dan kota se-Sultra," ujar Anton Timbang.

Baca juga : Kadin Sultra 'Ekspor' 51 ton hasil Perikanan Laut ke Jawa Timur

Untuk keseriusannya itu, kata Anton, dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang Ketua Umum Kadin seluruh Indonesia untuk mempresentasikan segala sesuatunya, mulai dari kualitas hingga ketersedian bahan baku aspal yang ada di Buton.

"Nanti saya akan mempresentasikan bahwa aspal itu sangat luar biasa. Memang selama ini kami terkendala dengan tidak adanya regulasi penekanan penggunannya," ungkapnya.

Sementara jika bicara stok aspal, lanjut Anton, sesuai dengan data, dan potensi aspal Buton yang ada itu masih ada sekitar 360 tahun ke depan.

"Jadi tidak akan pernah habis itu aspal Buton kita, karena memang selama ini belum pernah di eksplorasi. Selama ini
penggunaannya mungkin belum banyak lah, selama ini yang kita gunakan adalah impor semua. Nah mudah-mudahan ke depan tahun 2024 pemerintah pusat konsisten betul menggunakan aspal Buton untuk pengaspalan di seluruh wilayah Indonesia," pungkasnya. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat