Mentan SYL Harapkan NTB jadi Penyangga Kawasan Timur Hadapi Fenomena EL Nino
![Mentan SYL Harapkan NTB jadi Penyangga Kawasan Timur Hadapi Fenomena EL Nino](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/f93968da47984d449906181e43a1f979.jpg)
PROVINSI Nusa Tenggara Barat (NTB) diharapkan menjadi salah satu provinsi yang akan menyangga kawasan timur Indonesia untuk ketersedian pangan khususnya beras menghadapi potensi fenomena El Nino sebagai ancaman.
“Tentu saja kita berharap El Nino ini tidak dalam pendekatan yang sangat ekstrim,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) kepada wartawan usai menghadiri rakor penanggulangan El Nino dan gerakan Tanam Padi Serentak di lokasi Kelompok Tani Serba Baru, Kelurahan Karang Baru, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram, Sabtu (12/8).
Dikatakan SYL, NTB dipilih karena teruji dalam beberapa tahun terakhir ini produktivitas beras meningkat dan buffer stocknya juga semakin baik,
Baca juga : Komisi V DPR Dorong Infrastruktur Daerah untuk Atasi Masalah Kekeringan
“Kondisi itu tentu harus semakin didorong dan diberi ruang,” ujarnya.
Menurut Mentan, NTB mungkin sudah selesai dengan kepentingan beras secara ke dalam, tapi NTB harus berkontribusi pada kepentingan nasional,
Baca juga : Mentan SYL Tinjau Langsung Panen dan Tanam Padi di Barito Kuala
“Air yang masih tersisa harus dikejar. Kita nanam sekarang berarti tiga bulan ke depan kita punya beras baru itulah yang hendak kita capai,” katanya.
SYL menjelaskan, Presiden meminta supaya menyiapkan 500 ribu hektare dan salah satu daerah penyangganya adalah NTB.
“500 ribu hektare itu sebagai penyangga. Artinya, kalau memang berdampak dan produksi beras kita menurun, maka 500 ribu itu langsung bicara untuk menutupi kekurangan itu,” sebut Mentan.
Sejumlah daerah penyangga ada enam provinsi Sumatera Utara, Sumatra Selatan, tiga di Jawa, dan Sulawesi Selatan. Penyangga itu NTB, Lampung, Kalsel.
Yang jelas sebutmya, ada El Nino atau tidak, ada daerah-daerah tertentu yang memang daerah merah yakni, daerah terjadi kekeringan akan ada pada musim kemarau.
“Semua daerah punya daerah hijau, dalam kondisi apapun
tetap ada air, dan ada daerah yang kuning yang pas-pasan airnya dan harus intervensi teknologi, intervensi mekanisasi dan intervensi paritas yang tahan serta pendekatan-pendekatan yang harus lebih masip,” tegasnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
Dialog Kebangsaan Diklat Polri, Mentan Amran: Semua Turun Tangan Urus Pangan
Konversi Lahan Tambang untuk Pertanian demi Ketahanan Pangan
Hadapi Ancaman Kekeringan, Cianjur tak Khawatir Ketersediaan Pangan
UKP Beri Bantuan Santri di Serang untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
Jokowi Minta Kepala Daerah Antisipasi Kelangkaan Pangan Akibat Peningkatan Suhu
Kolaborasi Dukung Budidaya Perikanan Terpadu Topang Ketahanan Pangan
SYL Dapat Perlindungan dari LPSK
Jawa Barat Mulai Panen Raya, Pasokan Beras Melimpah
Kiai Said Aqil Ajak Masyarakat Indonesia Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
Kunjungi Sukoharjo, Mentan SYL Cek Pengembangan Kelapa Genjah 1 Juta Batang
Dukung Stabilitas Harga Cabai Rawit, Kementan Bagikan Benih Gratis untuk Masyarakat
Ini Cara Mengetahui dan Tangani Hama Spodoptera Frugiperda pada Jagung
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap