visitaaponce.com

Kementan Ajak Petani Takalar Sebarkan Teknologi Pertanian Berwawasan Iklim ke Luar Lokasi Demplot

Kementan Ajak Petani Takalar Sebarkan Teknologi Pertanian Berwawasan Iklim ke Luar Lokasi Demplot
Rapat Kordinasi Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project 2023 di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan(dok ist)

KOMUNIKASI berantai di era teknologi informasi dapat menjadi referensi, untuk menyebarluaskan teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) atau Pertanian Berwawasan Iklim di luar lokasi Demonstration Plot (Demplot) agar berkelanjutan dan dapat diketahui, difahami dan diterapkan di luar wilayah Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).

Seruan tersebut mengemuka pada Rapat Kordinasi Program SIMURP 2023 di Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, kemarin.

Rakor digelar Kementerian Pertanian RI bersama SIMURP dan Pemkab Takalar guna percepatan pelaksanaan kegiatan SIMURP TA 2023. Rakor dibuka Kepala Dinas TPHP Takalar, H Abdul Haris yang dihadiri Kasie Penyuluhan Dinas TPHP Pemprov Sulsel, Hartati dan Penyuluh Pusat Kementan, Siti Nurjanah selaku Tim Evaluasi Program SIMURP 2023.

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang mengaku senang pada para bupati dan gubernur yang agresif memperjuangkan kebutuhan pangan masyarakatnya.

"Saya suka bupati dan gubernur yang agresif karena kita bisa memecahkan masalah langsung di lapangan, juga harus membuktikan kerja nyata di lapangan," kata  Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo

Menurut Mentan Syahrul, persoalan pertanian memang harus dipecahkan bersama dengan mempererat komunikasi dan koordinasi antar lembaga/kementerian serta pimpinan daerah hingga level camat dan lurah.

"Tidak bisa hanya menteri pertanian. Sandarannya tetap ada pada kepala daerah yakni gubernur dan bupati," katanya.

Harapan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi agar pemerintah daerah mendukung program Kementan melalui SIMURP.

"Selain pengelolaan dan pengembangan irigasi partisipatif menuju modernisasi irigasi untuk masa yang akan datang, juga integrasi kebijakan nasional dan daerah," katanya.

Sinergi dan integrasi tersebut, kata Dedi Nursyamsi, akan mendukung pelaksanaan di lapangan, terutama dalam mengatur pola tanam dan rencana pengelolaan sumber daya air yang menguntungkan petani.

Menurutnya, penyuluh, mantri pengairan, aparat desa dan petugas instansi terkait lainnya dalam pemberdayaan masyarakat petani pemakai air, baik yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air  maupun kelompok tani dan Gapoktan berjalan harmonis dan saling melengkapi.

baca juga: Kementan Dorong Petani Tingkatkan Skala Usaha dengan KUR

Pada kesempatan itu Kepala Pusluhtan, Bustanul Arifin Caya berharap pada pemerintah daerah berperan aktif mengawal dan mendampingi kegiatan CSA di lokasi SIMURP.

"Pemda melakukan pengawalan peningkatan produksi, produktivitas dan IP di lokasi SIMURP serta replikasi teknologi CSA secara masif melalui sosialisasi dan media," katanya.

Penyuluh Pusat Siti Nurjanah mengatakan Rakor Takalar menyerukan petani di luar penyuluh bersama petani dan pihak terkait mendorong penyebarluasan teknologi CSA, karena terbukti mendukung peningkatan produksi usaha tani pada 2020 - 2023 pada lokasi Demplot CSA.

Kesimpulan dari sejumlah pelaksanaan teknis kegiatan di lapangan, Rakor SIMURP Takalar merekomendasi pada semua pihak terlibat agar mengupayakan penerapan CSA berkelanjutan, sehingga tersebar di luar lokasi Demplot CSA. Hal ini didukung dengan informasi berantai atau getok tular antarpetani, sehingga petani cepat belajar pertanian berwawasan iklim. (N-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat