visitaaponce.com

Kementan Dorong Petani Tingkatkan Skala Usaha dengan KUR

Kementan Dorong Petani Tingkatkan Skala Usaha dengan KUR
Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur dengan tema 'Petani Naik Kelas dengan KUR di Kusan Hilir, Tanah Bumbu, Kalsel.(DOK ist)

KEMENTERIAN Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Dalam meningkatkan minat generasi muda untuk berbisnis pada sektor pertanian melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS] yang didukung oleh International Fund for Agricultural Development (FAD) sebuah lembaga pembiayaan internasional di bidang pertanian.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan  Kementan terus mendorong dan mengajak keterlibatan generasi milenial dalam sektor pertanian, salah satunya melalui Program YESS dan mengajak anak muda untuk tak ragu terjun ke usaha sektor pertanian.

"Petani milenial itu lebih open mind, tinggal di-trigger lebih kuat. Yang muda itu punya militansi tinggi. Aku mau lihat kamu kaya," pesan Mentan SYL.

baca juga: Kementan Dorong Regenerasi Petani di Kalimantan Selatan

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi para pelaku bisnis pertanian. "Kegiatan utama pembangunan petani milenial saat ini, agar mereka dapat mengembangkan skala usaha dan mengakses permodalan khsusunya KUR. Kalau sudah ambil KUR dia sudah menjadi petani pengusaha milenial." jelas Dedi.

Kementan terus memasifkan informasi mengenai akses KUR bagi petani milenial, kali ini dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Kementan di Provinsi Kalimantan Selatan  yakni SMKPPN Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS Kalsel.

SMKPPN Banjarbaru kali ini menggelar Millenial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur dengan tema 'Petani Naik Kelas dengan KUR' yang disiarkan langsung dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kusan Hilir, Tanah Bumbu, Kalsel, Rabu (16/8).

Adapun narasumber MAF adalah Irfan Wahyudi Branch Manager BSI Cabang Sungai Danau, Suwarno selaku Koordinator BPP Kusan Hilir, Mustajab Offtaker Bebek Pedaging Tanah Bumbu, dan Akhmad Amrullah seorang Local Champion Penerima Manfaat Program YESS.

Hadir secara daring membuka MAF, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti selaku Direktur Program YESS mengatakan pangan merupakan kebutuhan kita semua, jadi saya mendorong bahwa berbisnis di sektor pertanian tidak ada hentinya.

"Asal kita melakukannya dengan baik, dengan strategi, perencanaan yang baik sehingga kita mendapatkan keuntungan yang memadai dan terus berkembang," katanya.

Menurut Kapusdik, petani dalam mengembangkan usaha ini harus perlu modal, offtaker, mitra, dan kapasitas. Kementan mempermudah dengan akses permodalan di perbankan melalui Program KUR.

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso yang hadir secara online mengatakan kesempatan saat ini sangat luar biasa bagi pengusaha pertanian.

"Baik yang baru mulai atau ingin mengembangkannya, salah satunya dengan pembiayaan KUR. Bisa menambah pengetahuan dan terus berkomitmen bahwa pertanian itu bisnis yang menjanjikan,” kata Budi Santoso.

Koordinator BPP Kusan, Suwarno pada kesempatan itu mengatakan bahwa pihaknya selaku BDSP dari Program YESS merupakan tempat informasi, penggerak lembaga pertanian, pusat belajar, konsultasi agribisnis pertanian dan jenjang kemitraan.
 
Akhmad Amrullah selaku Local Champion Penerima Manfaat Program YESS mengaku mendapatkan pengembangan diri berupa pelatihan kemudian bantuan untuk mengembangkan usaha peternakan itik dan kemudahan mengakses KUR.

Narasumber lainnya Irfan Wahyudi dari Bank BSI mengatakan siap membantu para petani di Kabupaten Tanah Bumbu untuk mengembangkan usahanya. "Tentunya dengan syarat yang telah ditentukan untuk dapat mengakses KUR," ujarnya.

Pada sesi pamungkas. Mustajab selaku Offtaker Bebek Pedaging Tanah Bumbu menjelaskan bahwa peluang usaha ternak itik pedaging dan petelur di Kabupaten Tanah Bumbu sangat berprospek karena kebutuhannya belum tercukupi. (N-1)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat