visitaaponce.com

Kementan Bekali Mahasiswa Polbangtan Sertifikasi Kompetensi untuk Cetak SDM Unggul

 Kementan Bekali Mahasiswa Polbangtan Sertifikasi Kompetensi untuk Cetak SDM Unggul
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi (tengah) menghadiri uji sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian(dok ist)

KEMENTERIAN Pertanian RI untuk mewujudkan kedaulatan pangan melalui berbagai program strategis, guna menghadirkan SDM pertanian yang mumpuni. Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan SDM pertanian merupakan ujung tombak serta motor penggerak sektor pertanian.

"Pertanian harus diisi SDM-SDM berkualitas. Kemampuan serta pengetahuan SDM yang ada sekarang pun harus terus ditingkatkan, khususnya bagi petani milenial. Sebab, masa depan pertanian di tangan petani milenial, yang kita harapkan bisa menghadirkan inovasi," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya, Selasa (22/8).

Mentan menambahkan Kementan telah mencanangkan program utama pembangunan pertanian Indonesia yang maju, mandiri, dan modern. Untuk itu, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus mengupayakan peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan.

"Kementan juga memaksimalkan dukungan program strategis seperti penyuluhan, pelatihan dan pendidikan vokasi serta sertifikasi kompetensi, demi tercapainya penumbuhan pengusaha milenial di bidang pertanian serta mendukung program-program Kementan," kata Mentan Syahrul.

Pada pembukaan Sertifikasi Kompetensi bagi mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) di Bogor, Senin (21/8), Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan jumlah petani di Indonesia saat ini sekitar 33,4 juta orang.

"Sebagian besar petani kita masuk kategori sudah tua dan lebih dari 70 persen hanya lulusan sekolah dasar. Jumlah petani milenial kurang dari 30 persen," kata Dedi Nursyamsi.

Menurutnya dari 33,4 juta petani hanya tiga persen yang lulusan perguruan tinggi. Tentunya, tujuan pembangunan pertanian sulit dicapai untuk memenuhi kebutuhan pangan, kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor.

"Bagaimana kita dapat melanjutkan pembangunan pertanian bila SDM kita tidak mumpuni? Tidak ada kata lain, pertanian kita harus diisi petani millenial yang merupakan harga mati!," tegas Dedi.

Dedi Nursyamsi menambahkan cara menarik minat generasi muda adalah mengubah pertanian menjadi sektor menjanjikan berorientasi laba. Saat ini, Kementan melakukan transformasi dari hanya memenuhi kebutuhan sendiri, keluarga dan tetangga, menjadi sektor yang menguntungkan.

"Pertanian tidak hanya memenuhi kebutuhan sendiri. Tidak hanya memenuhi kebutuhan keluarga. Pertanian harus menjadi tempat mencari duit sebanyak-banyaknya," katanya.

Kementan lanjut Dedi, sedang melakukan transformasi dari pertanian konvensional ke modern. Dengan alsintan, yang menjadi ciri khas pertanian modern, proses pertanian bisa berlangsung cepat, efisien dan meningkatkan produksi.

"Waktu jumlah penduduk kurang dari 100 juta jiwa, cara konvensional masih aman. Sekarang sudah 273 juta jiwa. Kalau masih cara konvensional, produksi pertanian tidak mungkin mencukupi pangan 273 juta jiwa," lanjut Dedi.

baca juga: 24 Kelompok Tani di Kebumen Buktikan Hasil Pertanian CSA Lebih Produktif

Ada tiga jurus, tambah Dedi, untuk membangun wirausaha pertanian. Pertama, smart farming, dengan cara-cara cerdas oleh orang-orang cerdas. Kedua, manfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk meningkatkan skala usaha dan ketiga membangun kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Tantangan terbesar bagi mahasiswa yang baru lulus atau fresh graduate, adalah saat mencari kerja adalah kompetisi yang tinggi. Banyaknya fresh graduate yang lulus dalam waktu bersamaan membuat kesempatan kerja semakin sulit karena persaingan ketat," pungkasnya.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Kementan Muhammad Amin menambahkan  Sertikasi Kompetensi Bagi mahasiswa Polbangtan merupakan tindak lanjut Permenpan RB No 970/2022 yang mengupayakan sertifikasi sebagai persyaratan wajib tambahan yang menjadi pendamping ijazah bagi lulusan Polbangtan.Amin menambahkan, sertifikasi yang telah dilakukan hingga Agustus 2023 sebanyak 1.665 orang.

"Kita telah mensertifikasi 1.665 orang, termasuk hari ini 583 orang dari Polbangtan Bogor sebanyak 217 orang, Polbangtan Medan sebanyak 129 orang dan Polbangtan Malang sebanyak 237 orang. Hari ini secara serentak, kita melaksanakan uji kompetensi baik di Polbangtan Bogor, Malang serta Medan," jelasnya. (N-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat