24 Kelompok Tani di Kebumen Buktikan Hasil Pertanian CSA Lebih Produktif
![24 Kelompok Tani di Kebumen Buktikan Hasil Pertanian CSA Lebih Produktif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/17fe9c7c63dbf9cfaca9722f64a2ce89.jpeg)
SEKITAR 24 kelompok tani (poktan) di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah yang menjadi penerima Program Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) dari Kementerian Pertanian RI bersama Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP), membuktikan peningkatan produktivitas pada Demonstration Plot (Demplot) CSA masing-masing Poktan seluas satu hektar.
Pembuktian peningkatan produktivitas diketahui dari Demplot CSA seluas satu hektar. Varietas yang ditanam adalah Mekongga dengan umur panen 90 hari setelah tanam (hst) dengan sistem tanam Jajar Legowo 4:1.
Dari hasil ubinan ukuran 2,5 x 2,5 meter diperoleh hasil 5,63 kg Gabah Kering Giling jika dikonversi menghasilkan 12,9 ton GKG per hektar di Desa Karangkemiri, Kecamatan Karanganyar, Kebumen, belum lama ini. Peningkatan hasil diketahui pada Temu Lapang Petani atau Farmers Field Day (FFD), dan petani CSA disaksikan 24 ketua poktan penerima Program SIMURP.
Hadir Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Kebumen diwakili Kabid Penyuluhan, Kres Dahana, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Karanganyar, KTNA Agro Senopati Karanganyar serta Forkopimda Kebumen dan Muspika Kecamatan Karanganyar.
Kegiatan FFD bersamaan dengan panen raya padi Musim Tanam II tahun 2023 dan hasil Demplot CSA disambut gembira petani bersama penyuluh serta Kabid Penyuluhan, Kres Dahana yang mengapresiasi dukungan Kementan bersama SIMURP.
Upaya SIMURP menyosialisasikan CSA melalui FFD sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa metode ubinan atau pengambilan sampel, mutlak dilakukan agar tidak ada perbedaan data.
"Misalnya, definisi lahan baku sawah yang bergeser penggunaannya untuk menanam jagung," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya, Sabtu (19/8).
Definisi terhadap sawah menurut Mentan Syahrul, kalau tanam jagung, masih sawah. Definisi itu dilakukan penyesuaian di pertanian apa pun tanaman di dalamnya, lahan itu lahan baku sawah.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi mengingatkan tentang pentingnya kegiatan pengubinan. "Pengubinan, istilah yang biasa dipakai penyuluh dan petugas statistik untuk menghitung secara cepat dan sederhana hasil panen tanaman pangan," kata Dedi.
Dedi Nursyamsi menambahkan metode ubinan dapat diterapkan pada budidaya tanaman padi dengan cara sederhana. Cukup dengan mengukur beberapa meter untuk dijadikan tolak ukur atau perwakilan dari jumlah hasil perpetak sawah yang ingin kita ketahui hasilnya.
Ubinan adalah salah satu metode di pertanian guna mengetahui perkiraan jumlah hasil yang akan didapat pada saat panen.
Penerapannya tergolong mudah dan sederhana, dengan rumus hasil ubinan dikalikan luasan per hektar dan jumlah luasan ubinan sama dengan jumlah hasil panen per hektar.
baca juga: Tingkatkan Kapasitas SDM, Kementan Gandeng Petani Sukses Jawa Barat
Di Kecamatan Karanganyar, Kebumen terdapat 24 Poktan penerima program CSA SIMURP, masing-masing mendapatkan fasilitasi Demplot seluas satu hektar.
Ditambah dukungan sarana produksi pertanian seperti benih, pembenah tanah, kapur pertanian, pestisida nabati, pupuk organik, bahan praktik pembuatan rumah burung hantu [tyto alba] dan bahan praktik lainnya.
Dalam penerapan Demplot tersebut, dilakukan pendampingan melalui kegiatan Rembug Tani yang diadakan sebanyak lima kali pertemuan. Sementara Poktan Tirto Mulyo di Desa Karangkemiri yang dipilih sebagai lokasi kegiatan FFD di lahan seluas satu hektar.
Sementara Kapusluh Bustanul Arifin Caya menegaskan komitmen pemerintah pada upaya mengantisipasi dampak negatif perubahan iklim global melalui CSA. "Tujuannya, meningkatkan produksi, produktivitas, indeks pertanaman atau dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca," kata Bustanul Arifin Caya. (N-1)
Terkini Lainnya
Serapan Pupuk Subsidi Baru 32%, Komisi IV DPR: Penyaluran tidak Efektif
Jawa Barat Targetkan Peningkatkan Produksi Gabah Naik 11 Juta Ton
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Kebut OPLAH demi Amankan Pangan Nasional, Petani Senang Kementan pun Tenang
Hasil Panen Kelompok Tani Hutan Hadir di Pasar Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang digelar KLHK
KLHK Pamerkan Hasil Panen Petani melalui Pasar Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Lewat Program Kesatria, Kementan Upayakan Produksi Padi yang Melimpah
Surveyor Indonesia Tanam 1.000 Tanaman Kopi Dukung Pertanian Berkelanjutan
MIM Gelar Panen Raya Bersama Kelompok Tani Binaan di Serang
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap