visitaaponce.com

Surveyor Indonesia Tanam 1.000 Tanaman Kopi Dukung Pertanian Berkelanjutan

Surveyor Indonesia Tanam 1.000 Tanaman Kopi Dukung Pertanian Berkelanjutan
Petani memetik kopi di kebun kopi Desa Wanasuka, Pangalengan, Jawa Barat.(Surveyor Indonesia)

Surveyor Indonesia bekerja sama dengan Kelompok Tani Kencana Windu, binaan Sekolah Tani Indonesia, melakukan penanaman kembali atau replanting tanaman kopi di Pangalengan, Jawa Barat. Sebanyak 1.000 pohon kopi di tanam di lahan seluas 2 hektare.

Program Replanting tersebut diselenggarakan dengan konsep kolaborasi dan keberlanjutan. Penanaman dilaksanakan dengan sistem organik untuk kelestarian dan konservasi lahan.

“Program ini merupakan pemberdayaan untuk Kelompok Tani Kencana Windu dan masyarakat setempat dalam upaya meningkatkan hasil pertanian dan perekonomian di desa Wanasuka, Pangalengan,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Surveyor Indonesia, Rosmanidar Zulkifli melalui keterangan tertulis, Jumat (8/3).

Baca juga : Berhasil Kembangkan Agroforestri, Pemuda Desa Mriyan Jadi Betah di Kampung Sendiri

Replanting tanaman kopi juga menjawab masalah-masalah yang dihadapi kelompok tani yang selama ini hasil produksinnya belum maksimal. Dengan dilakukannya peremajaan, hasil panen dipastikan akan lebih banyak sehingga pendapatan petani juga akan meningkat.

Rosmanidar mengatakan masyarakat setempat sangat mendukung terlaksananya program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tersebut. Mereka menyadari itu akan membantu mereka memiliki usaha yang berkelanjutan.

PT Surveyor Indonesia pun berkomitmen untuk terus menghasilkan solusi-solusi yang lebih beragam, relevan, dan berkelanjutan bagi kelompok tani dan masyarakat setempat.

"Keterlibatan masyarakat desa dalam proses perencanaan dan pelaksanaan sangat membantu menciptakan program yang lebih tahan lama dan berdampak jangka panjang," tuturnya.

Rosmanidar mengatakan pelibatan Sekolah Tani Indonesia dalam kemitraan dengan pelaku usaha lokal dapat menciptakan peluang kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi karena jejaring petani akan lebih luas. Salah satu contohnya adalah penyerapan hasil usaha langsung kepada pengguna atau konsumen sehingga petani mitra mendapatkan harga yang lebih tinggi daripada harus menjual hasil panen kepada tengkulak. (RO/Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat